Petugas BNN Diserang Napi Saat Razia Lapas Muara Padang

BNN Sumbar razia narkoba di Lapas Muara Padang
Sumber :
  • Wahyudi A. Tanjung/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Razia narkoba yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumatera Barat berujung ricuh. Dua petugas BNN diserang warga binaan dengan batu dan dipukuli. Akibatnya, petugas BNN tersebut mengalami luka lebam di pipi kiri.

Polisi Surabaya Bongkar Kasus Narkoba, Sita 46 Kg Sabu

Kejadian berawal saat petugas berinisial R, bersama tim dari BNN Sumbar menggelar razia di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Muara Padang. Razia dilakukan dengan melakukan tes urine terhadap para napi, Rabu sore 16 Maret 2016, pukul 16.00 WIB.

Pemeriksaan diawali di sel blok 7A. Saat dilakukan pemeriksaan, para napi di blok itu menyoraki petugas. Namun, petugas tetap melanjutkan pemeriksaan terhadap 38 narapidana.

Penangkapan Komika Fico Fachriza Buntut Konsumsi Tembakau Gorilla

Pemeriksaan berlanjut ke Blok 6 B. disini, salah satu napi menolak untuk mengikuti tes urine, sehingga terjadi perdebatan sengit. Sekitar pukul 17.00 WIB, saat pihak lapas menenangkan situasi, ternyata ada satu napi lain di ruangan itu memukul dan melempar batu kepada petugas BNN.

"Memang tadi sempat ada sedikit kericuhan saat razia," ujar Kepala BNN Sumbar, M. Ali Azhar. Pemeriksaan urine napi lapas tersebut akhirnya terhenti untuk sementara agar kericuhan tidak meluas.

Istri Ardhito Pramono Datangi Polres Metro Jakarta Barat

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sumatera Barat, Ansyaruddin, menambahkan bahwa kericuhan seperti ini biasa terjadi saat digelar razia, sehingga petugas pun sudah bisa mengantisipasi situasi.

"Ini biasa terjadi dalam lapas, kericuhan-kericuhan kecil karena warga binaan merasa tidak nyaman dengan pemeriksaan dan itu sudah bisa diatasi," ujar Ansyaruddin yang juga ikut dalam razia.

Meski terjadi keicuhan, setelah suasana kembali kondusif, razia kembali dilanjutkan pukul 19.00 WIB, dan berakhir sekitar pukul 21.00 WIB. 

Namun, razia kali ini menggunakan metode berbeda, dimana napi dikeluarkan dari blok selnya untuk berkumpul di aula. Kemudian mereka mengambil tempat sampel urinenya masing-masing.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya