Pembunuhan Sadis, Situasi Lampung Mencekam

Ilustrasi garis polisi di tempat kejadian perkara.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Suasana mencekam terjadi di kawasan Register 44 Way Kanan, Lampung, Sumatera Selatan, Jumat malam, 11 Maret 2016. Dalam persitiwa ini, tiga orang tewas dan empat lainnya luka-luka.

Jaelani Bunuh Wanita di Parit karena Bosan Dengar Curhat

Peristiwa terjadi diawali dengan penyanderaan yang dilakukan para pelaku terhadap tiga orang. Penyanderaan itu diduga terkait sengketa lahan serta pemerasan. Diduga karena melawan, ketiga korban yang bernama Ketut Sartono, Komang Suparte dan Paidi dianiaya hingga tewas.

Penyanderaan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia ini terjadi di wilayah kecamatan Gunung Terang, Tulang Bawang Barat, Lampung. Kapolda Lampung, Brigadir Jenderal Ike Edwin, mengatakan warga sekitar yang mengetahui aksi sadis tersebut langsung menyerang rumah pelaku.

Anggota TNI Bandung Tewas, Diduga Ditusuk Geng Motor

"Warga membakar rumah pelaku. Mengetahui rumahnya dibakar, akhirnya pelaku melawan dengan menembak ke arah lawan. Akhirnya, empat warga alami luka tembak," ujar Ike, di lokasi, Jumat malam.

Ike menjelaskan, dalam peristiwa itu, Polda menurunkan 700 personel gabungan Polri dan TNI untuk mengamankan lokasi kejadian. Kapolda meminta anak buahnya untuk mengejar para pelaku.

Ternyata Anggota DPRD Lampung Dimutilasi Saat Masih Hidup

"Kami juga mengumpulkan tokoh masyarakat dan mengimbau kepada kedua kelompok agar tidak mudah terprovokasi dengan isu yang tak bertanggungjawab," kata Ike.

Dandim 0412 Lampung Utara, Letnan Kolonel Mahfud, menambahkan pasca kejadian, TNI bersama Polri menyita sejumlah barang bukti dari lokasi, di antaranya sepeda motor dan alat yang digunakan para pelaku untuk menghabisi nyawa tiga korban.

Mahfud menjelaskan, prajurit TNI juga membantu sosialisasi ke warga untuk mendinginkan situasi agar tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sementara itu, suasana di sekitar lokasi hingga Sabtu dini hari tadi masih mencekam, namun berangsur kondusif. Ratusan personel gabungan ini masih terus patroli ke beberapa wilayah untuk menghalau masuknya massa untuk bentrok susulan. (ase)

Herliyanto / Lampung

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya