Mengapa Nabi Hanya Dua Kali Salat Gerhana Semasa Hidupnya?

Gerhana Matahari Total
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id - Umat muslim dunia, khususnya di Indonesia dianjurkan untuk melaksanakan salat gerhana (khusuf) serentak saat momentum Gerhana Matahari Total (GMT) pada Rabu, 9 Maret 2016 besok.

Namun tahukah Anda, berapa kali Nabi Muhammad melakukan salat gerhana semasa hidupnya?

Dalam sejumlah riwayat diterangkan bahwa selama nabi diangkat menjadi rasul sudah terjadi tiga kali gerhana matahari dan lima kali gerhana bulan. Tetapi semasa hidup Nabi hanya melakukan satu kali salat gerhana bulan dan satu kali gerhana matahari.

"Salat gerhana sendiri pertama kali disyariatkan pada saat gerhana bulan 20 November 625. Saat itu tepat terjadi gerhana bulan paska 6 tahun 2 bulan peritiwa Isra Miraj," kata Ketua Asosiasi Dosen Falak Indonesia, Ahmad Izzuddin, Selasa, 8 Maret 2016.

Dua kali salat gerhana yang dikerjakan Nabi, pertama pada saat gerhana bulan 20 November 625, dan terakhir saat gerhana matahari 27 Januari 632. Saat itu jalur gerhana melewati sejumlah negara di antaranya, Afrika, Arab Selatan, India, dan Asia Tengah.

Perhitungan astronomi dalam kurun waktu disyariatkannya salat gerhana hingga Nabi wafat, masih ada dua gerhana matahari dan empat gerhana bulan lain yang sebenarnya terjadi. Namun, Nabi tidak melaksanakan salat gerhana.

Menurut Izzuddin, ada sejumlah alasan penting kenapa nabi tidak menjalankan salat gerhana dari sejumlah gerhana yang pernah dialami Nabi Mumahammad SAW semasa hidupnya.

Pertama, gerhana bulan terjadi di waktu subuh yang terjadi pada 17 Mei 626. Gerhana itu terjadi hanya parsial (sebagian) menjelang waktu subuh hingga subuh berakhir. Bahkan ketika bulan tenggelam masih dalam keadaan gerhana. Belum lagi, waktu gerhana ini sangat luas dengan waktu tenggelamnya sekitar 2 jam.

"Waktu tersebut merupakan waktu di mana kaum muslimin lebih banyak di rumah atau masjid untuk melakukan qiyamul lail. Bahkan umat biasanya masih melakukan zikir setelah subuh. Sehingga fenomena ini terabaikan," kata Izzuddin.

Kedua, gerhana matahari mini yang terjadi pada 21 April 627 M dengan gerhana parsial durasi 32 menit 4 detik. Alasan Nabi tidak melakukan salat gerhana saat fenomena ini karena persentasi piringan matahari yang tertutup bulan hanya 2 persen.

Kapan Gerhana Matahari Total Terjadi Lagi di lndonesia?

"Kemungkinan besar tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, oleh karena itu Nabi tidak melakukan salat gerhana," ujarnya.

Ketiga, gerhana bulan di senja hari yang terjadi pada 25 Maret 628. Gerhana bulan sebagian ini terjadi dalam durasi 2 jam 7 menit 1 detik. Meski besar gerhana saat itu sudah 31 persen, namun waktunya terjadi saat maghrib tiba, di mana umat muslim tengah menjalankan Salat Maghrib di masjid.

Keempat, gerhana matahari mini pada 3 Oktober 628. Durasi gerhana 59 menit 46 detik. Nabi sendiri tidak menjalankan salat gerhana, karena gerhana ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang sebab piringan matahari yang tertutup hanya 12 persen.

"Awal gerhana saat itu terjadi sebelum matahari terbit dilihat dari Madinah. Sehingga saat terbit, matahari sudah dalam keadaan gerhana. Lalu beberapa saat gerhana sudah berakhir. Jadi mustahil dapat disadari," kata dosen UIN Walisongo Semarang itu.

Kelima, gerhana bulan di akhir musim dingin pada 15 Maret 629. Gerhana itu merupakan gerhana bulan total yang terjadi selama 1 jam 40 menit 31 detik. Namun karena terjadi pada Maret di mana menjadi waktu mulai berakhirnya musim dingin, aktivitas masyarakat Arab kala itu masih rendah.

"Di samping itu sisa-sisa mendung kemungkinan masih banyak, sehingga bulan yang sedang gerhana luput dari perhatian masyarakat Madinah," katanya.

Keenam, gerhana bulan sebagian di senja hari pada 4 Maret 630 H. Durasi gerhana ini mencapai 2 jam 42 menit 47 detik dengan besar gerhana 68 persen saat waktu Maghrib. Tapi, Nabi tidak menjalankan salat gerhana karena kemungkinan awal gerhana terjadi sebelum bulan terbit. Sehingga saat terbit bulan sudah dalam keadaan gerhana. Lalu 23 menit setelah matahari terbenam (waktu Maghrib) gerhana sudah berakhir.

"Jadi mungkin juga tidak tersadari oleh masyarakat Madinah saat itu," ujar Izzuddin.

Donny Alamsyah dan akting

Gerhana Matahari, Ini Tanggapan Donny Alamsyah

"Gua sih biasa aja ah."

img_title
VIVA.co.id
9 Maret 2016