Australia Ingatkan Soal Teroris, BIN Anggap Bukan Hal Baru

Sutiyoso saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan di DPR untuk menjadi Kepala Badan Intelijen Negara 30 Juni 2015.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Baru-baru ini pemerintah Australia menerbitkan imbauan waspada bagi warganya untuk melancong ke Indonesia terkait ancaman teroris.

Rencana Pembentukan Badan Intelijen Pertahanan Melanggar UU

Badan Intelijen Negara (BIN) mengaku telah mendapatkan kabar tersebut jauh sebelum Australia menerbitkan Travel Advisory. "Kami sudah mengerti sebelum mereka (Australia)," kata Kepala BIN, Sutiyoso, Senin 29 Februari 2016.

Menurut mantan gubernur DKI Jakarta ini, pihaknya masih terus mendeteksi potensi aksi-aksi terorisme. Mereka juga bekerja sama dengan Pemda DKI.

DPR: Tak Segampang itu Menhan Bikin Intelijen Sendiri

"(Jadi), bukan barang baru berita itu bagi kami," ujar Sutiyoso.

Hanya saja kata Bang Yos, sapaan akrabnya, pihak BIN tidak bisa bertindak lebih lanjut karena ada undang-undang yang membatasi. Pihaknya tidak bisa melakukan tindakan seperti penahanan.

BIN Akan Rekrut Hingga Dua Ribu Personel Baru

"Kan seperti yang diketahui undang-undang belum memungkinkan nangkapin orang seperti itu. Itu lah yang kami minta revisi undang-undang itu, baik oleh kepolisian, BIN, tidak punya kewenangan itu. Tapi sekarang kami tahu lah jaringan-jaringan itu," kata dia. (ren)

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid.

Indonesia Sedang Membutuhkan Intelijen yang Kuat

Pemerintah harus lakukan kajian mendalam pemotongan anggaran TNI & BIN

img_title
VIVA.co.id
10 Juni 2016