Kotabaru Alami Krisis Air di Puncak Musim Penghujan

Krisis air bersih membuat warga secara sembarangan mengonsumsi air, yang bisa jadi tercemar bakteri e-coli.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

VIVA.co.id – Di tengah puncak musim penghujan, krisis air bersih justru melanda Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Kesulitan air bersih sudah dialami warga sejak kemarau tahun lalu, karena turunnya debit air di waduk utama.

Prabowo-Gibran Komitmen Swasembada Air, TKN: Krisis Air Bersih Juga Ancaman Pertahanan

Kondisi tersebut masih berlangsung hingga kini, meski curah hujan dalam beberapa hari terakhir di Kotabaru cukup tinggi.

Akibat waduk kering, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat harus menggilir aliran air. Bahkan, di sebagian wilayah kota, justru aliran air mati total. "Warga pun terpaksa membeli air bersih dari penjual air keliling dengan harga mahal," ujar salah satu warga Kotabaru, Anshar, Sabtu 27 Februari 2016.

Miris 28 Juta Masyarakat Indonesia Masih Sulit Akses Air Bersih

Untuk membantu warga yang kesulitan air bersih, Pemerintah Kabupaten Kotabaru melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendistribusikan bantuan air bersih gratis. 

"Bantuan ini terbatas selama tiga bulan saja sampai bulan Maret nanti, sesuai kemampuan keuangan daerah," ujar Kepala Seksi Rehabilitasi BPBD Kotabaru, Denny Anugerah.

Mal di Makassar Tutup Sementara Gara-gara Kemarau Panjang hingga Krisis Air

Menurut Denny, krisis air bersih ini diduga terjadi karena sebaran hujan yang tidak merata dan tidak menyentuh kawasan waduk. Selain itu, kerusakan lingkungan khususnya hutan lindung yang menjadi daerah resapan air dituding ikut memberi andil.

Laporan: Nur Muhibbatur Rahmah dan Fitri

(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya