Mabes Polri Periksa Jaksa Yulianto Terkait Hary Tanoe

Ketum DPP Partai Perindo dan bos MNC Grup, Hary Tanoesoedibjo di Mabes Polri.
Sumber :
  • Syaefullah

VIVA.co.id - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri memeriksa Kepala Sub Direktorat Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung, Yulianto, Rabu, 10 Februari 2016. Pemeriksaan tersebut terkait dengan tindakannya melaporkan Hary Tanoesoedibjo (HT).

Bareskrim Polri Akan Periksa Hary Tanoe Selasa 4 Juli

"Saya memenuhi panggilan dari penyidik Bareskrim untuk beri keterangan terkait laporan saya terhadap HT," kata Yulianto di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu, 10 Februari 2016.

Yulianto menuturkan bahwa pemeriksaan berlangsung dari pukul 09.00 hingga 11.30 WIB.

Hary Tanoe: Tanggapi Antasari Hanya Buang-buang Waktu

"Saya saksi pelapor di pemeriksaan hari ini," ujarnya.

Yulianto, menilai Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo, telah mengirimkan SMS berisi ancaman terhadapnya. Ia pun melaporkan bos MNC Group itu ke Mabes Polri meskipun belakangan HT dan juga melalui kuasa hukukmnya, Hotman Paris Hutapea, membantah telah melakukan pengancaman.

SBY dan Ibas, Sama-sama Lawan Nyanyian Antasari

"Ya itu versi dia. Itu kan visi-misi, tapi disampaikan ke saya, memang saya kadernya?" kata Yulianto.

Berikut SMS versi Hotman:

"Kita buktikan siapa yang salah dan siapa yang benar siapa yang profesional dan siapa yang preman Anda harus ingat kuasa itu tidak akan langgeng. Saya masuk politik karena ingin membuat Indonesia maju dalam arti yang sesungguhnya termasuk penegakan hukum yang profesional tidak transaksional tidak bertindak semena-mena demi popularitas dan abuse of power. Saya akan jadi pimpinan negeri ini di situlah saatnya Indonesia akan berubah dan dibersihkan dari hal-hal yang tidak sebagaimana mestinya kasihan rakyat yang miskin makin banyak sementara negara lain berkembang dan semakin maju."

Berikut SMS versi Yulianto:

"Mas Yulianto, kita buktikan siapa yang salah dan siapa yang benar. Siapa yang profesional dan siapa yang preman."

"Anda harus ingat kekuasaan itu tidak akan langgeng. Saya masuk ke politik antara lain salah satu penyebabnya mau memberantas oknum-oknum penegak hukum yang semena mena, yang transaksional yang suka abuse of power. Catat kata-kata saya di sini, saya pasti jadi pimpinan negeri ini. Di situ lah saatnya Indonesia dibersihkan."

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya