SBY: Bangsa Ini Harus Mandiri

VIVAnews-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono menghadiri Sidang Terbuka Dies Natalis ke-45 Institut Pertanian Bogor, di Graha Widya Wisuda, Selasa 4 Nopember 2008. Dalam sidang ini, Presiden SBY menyampaikan Orasi Ilmiah berjudul 'Ekonomi Indonesia Abad 21, Menjawab Tantangan Globalisasi'

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam orasi ilmiahnya pada dies natalis ke-45 Institut Pertanian Bogor menyatakan, secara bertahap Indonesia harus mengembangkan kemandirian ekonomi nasional sehingga tidak mudah terpengaruh krisis global akibat tata ekonomi dunia yang rentan.

Berbicara di hadapan civitas akademika IPB dan sejumlah menteri kabinet Indonesia Bersatu di Graha Widya Wisuda, kompleks IPB Darmaga Bogor, Selasa, menjelaskan, kemandirian ekonomi nasional itu dapat dilakukan dengan memperkuat kekuatan ekonomi lokal dan juga mengurangi ketergantungan pembiayaan pembangunan dari pinjaman luar negeri.

"Sumber investasi dan sumber pendanaan dalam negeri harus kuat dan jangan selalu mengharapkan dari luar negeri, sekaligus harus mengembangkan keunggulan komparatif,” kata Presiden.

Dari waktu ke waktu, menurut Kepala Negara, rasio pembiayaan APBN yang berasal dari luar negeri dan dalam negeri terus menurun. Menurutnya rasio tersebut pernah mencapai 70 persen dan saat ini menjadi 30 persen.

Diingatkannya juga bahwa ekonomi dalam negeri harus diperkuat termasuk dengan mendorong kemandirian ekonomi di tingkat wilayah sehingga kekuatan ekonomi lokal dapat menjadi sabuk pengaman ketika kekuatan ekonomi nasional goyah.

"Saya juga menekankan perlunya kemandirian di tiga bidang yaitu pangan, energi dan industri pertahanan. Mengapa saya memasukkan pertahanan, karena beberapa waktu yang lalu kita terkena embargo. Kita beli dengan uang kita tapi mengapa tidak bisa menggunakan,” tegasnya.

Pada bagian akhir orasi ilmiahnya, Kepala negara mengatakan, pendapat bahwa negara tidak bisa mencampuri pasar mempunyai kelemahan karena banyak contoh krisis yang terjadi akibat kegagalan pasar menjalankan sistemnya. 

"Mekanisme pasar diperlukan untuk efesiensi namun pemerintah juga mempunyai peran untuk menjamin adanya keadilan," tegasnya.

Jangan Asal Pilih Lensa Kontak, Bisa Sebabkan 5 Masalah Serius Ini

Dalam Kesempatan itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan saat ini pembangunan Jawa Barat sedang diarahkan kepada kemandirian pangan. Dimana Jawa Barat berhasil melaksanakan swasembada pangan, khsususnya beras. 

Ke depan sesuai dengan apa yang disampaikan Presiden, Heryawan sependapat bahwa untuk memperkuat pembangunan ekonomi tingkat wilayah, yakni dengan menekankan kemampuan potensi ekonomi lokal, baik itu kemandirian pangan, ketersediaan energi, investasi lokal dan memperkuat infrastruktur.

"Jawa Barat akan kita bangun kearah pembangunan masyarakat yang dinamis, mandiri yang tentunya dengan menggali potensi lokal untuk  mewujudkan masyarakat yang sejahtera," tegas Heryawan

Jasad Wanita Open BO yang Dibunuh Hanyut Dibuang di Kali Bekasi Hingga ke Pulau Pari
PKS sambangi PKB malam ini

Usai Nasdem, Presiden PKS Ahmad Syaikhu Sambangi Cak Imin di Markas PKB

Elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tiba di kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Kamis 25 April 2024 malam

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024