Bunga 'Ajaib' Langka Muncul di Pati, Jawa Tengah

Sumber :
  • Mustain/ warga Pati, menantu pemilik bunga.

VIVA.co.id - Sebuah fenomena unik dan langka muncul di Pati, Jawa Tengah. Di kabupaten dekat Kota Semarang itu muncul bunga yang oleh pemilik dan masyarakat setempat disebut sebagai 'bunga ajaib'.

Beli Lampu Aladdin, Seorang Dokter Kena Tipu Rp600 Juta

Sang pemilik, Suwaji, mengaku tidak tahu pasti mengenai nama tanaman tersebut. Namun, dia bisa menceritakan kenapa tanaman unik itu bisa sampai dinamakan demikian.

Suwaji menuturkan, sekitar 2005 yang lalu di desa Genengmulyo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, terdapat tanaman serupa dengan bunga yang menawan. Banyak masyarakat dari berbagai daerah yang berdatangan untuk sekedar melihat tanaman itu dan bahkan ada yang menginginkan bunganya untuk diracik sebagai obat.

Hilang 2 Tahun, Wanita Ini Ditemukan Masih Hidup Mengambang di Laut

"Ketika itu tanaman ini sempat ramai dibicarakan oleh masyarakat sekitar Pati, sehingga masyarakat menamainya dengan nama bunga ajaib," kata Suwaji dalam keterangan yang diterima VIVA.co.id, Jumat, 5 Februari 2016.

Suwaji mengatakan, saat itu ia bermaksud menjemput anak pertamanya dari Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Guyangan Trangkil Pati. Sembari menjemput sang putri, ia menyempatkan diri mendatangi dan melihat ‘bunga ajaib’ tersebut.

Ngeri, Detik-detik Nenek dan Cucunya Diserang Banteng

Saat di lokasi, tanpa berpikir macam-macam, Suwaji mengambil salah satu bunga yang jatuh ke tanah. Kejadian itu berlangsung sekitar akhir tahun 2005.

Setelah itu, Suwaji iseng menanam bunga yang jatuh ke tanah tersebut di depan rumahnya, yaitu di dukuh Tempel, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati. Bunga itu ditanam dalam sebuah pot kecil berdiameter 25 cm kemudian dijajarkan dengan bunga-bunga lain yang sudah tumbuh.

"Hari demi hari dengan tanpa disadari bunga tersebut tumbuh, karena pada saat itu adalah musim penghujan, saya sengaja tidak menyiram bunga yang ditanam tersebut," kata Suwaji.

Tapi yang terjadi selanjutnya, bunga semakin tumbuh dan membesar. Bulan demi bulan, tahun demi tahun, bunga itu dibiarkan saja tumbuh dengan sendirinya tanpa pernah disirami sekalipun.

"Tanaman ini pun tumbuh tanpa mengeluarkan bunga sama sekali," ujar Suwaji.

Yang mengejutkan, lanjut dia, dalam kondisi cuaca kemarau panjang pun, ketika banyak tanaman yang mulai layu dan berguguran, tanaman itu tanpa disiram air sekalipun tetap tumbuh. Tanaman memang tetap dibiarkan untuk tumbuh olehnya.

"Tanggal 1 Januari 2016 bunga mulai mengeluarkan tangkai tepat hari Senin, 4 Januari 2016. Saya terkejut melihat bunga ajaib di depan rumah itu telah mengeluarkan batang tepat di tengah-tengahnya dengan tinggi batang sekitar 1 meter," tuturnya.

Menantu Suwaji, Mustain, memaparkan bahwa pada sore hari tanggal 1 Januari 2016, bunga itu mulai mengeluarkan batang. Meskipun melihat tunas baru di tengah-tengah bunga tersebut yang mulai tumbuh, tapi dia tak begitu menghiraukan.

"Yang menjadi perhatian adalah pada tanggal 4 Januari 2016, Bapak Suwaji menyaksikan sendiri bunga tersebut mengeluarkan tangkai dengan panjang yang sudah 1 meter," kata Tain, sapaan akrab Mustain.

Dari waktu ke waktu, bunga yang ditanam tersebut ternyata tumbuh, semakin besar dan tinggi. Pada 10 Januari 2016, tinggi bunga sudah sekitar 2,5 meter.

Tain mencatat, pada 17 Januari 2016, tinggi bunga sudah sekitar 4 meter. Lalu, 24 Januari 2016 bunga sudah mengeluarkan tangkainya.

Kemudian, pada 31 Januari 2016, sudah mengeluarkan benih benih 'bunga ajaib'. Dan 5 Februari 2016 bunga sudah kelihatan menawan dan mulai mekar.

Tanaman Obat

Suwaji yang berprofesi sebagai guru di sebuah Madrasah Ibtidaiyah yang sekaligus sebagai kepala sekolah di madrasah tersebut mencoba mencari tahu jenis tanaman tersebut. Namun tak kunjung menemukan jawabannya. Dia hanya tahu tanaman yang tumbuh menyerupai Monumen Nasional ini konon merupakan tanaman obat.

"Akhir-akhir ini ketika tanaman ini tumbuh sudah sekitar 11 meter lebih orang banyak berdatangan untuk melihatnya," kata Suwaji lagi.

Suwaji sering mendengar komentar dari kawan sesama gurunya. Meski belum menemukan jawabannya mengenai jenis dan nama tanaman ini, namun ia menduga itu adalah tanaman langka yang jarang tumbuh dan apalagi hingga berbunga seperti yang saat ini terjadi di depan rumahnya.

"Anehnya lagi tanaman ini mulai mengeluarkan batang pada tanggal 1 Januari 2016 dan dengan kondisi pertumbuhan batang, tangkai, hingga bunga yang tumbuh sangat cepat," ujarnya.

Pada 5 Februari 2016 ini pun, bunga sudah mulai bermekaran dengan tinggi menyerupai Monas. Suwaji memperkirakan bunga itu akan semakin meninggi lebih dari 13 meter.

Belum jelas berguna untuk obat pada penyakit apa, tapi Suwaji berkeyakinan bahwa bunga ajaib tersebut merupakan bunga yang dimungkinkan memiliki khasiat sebagai obat. Sebab, sekitar 11 tahun yang lalu masyarakat sekitar memiliki pandangan bahwa tanaman ini adalah tanaman obat.

Ketika ditanya, apakah ada masyarakat yang dahulu sembuh dengan berobat melalui 'bunga ajaib' itu, Suwaji mengatakan pernah mendapatkan kabar demikian. Akan tetapi, waktu itu dia tidak mencari tahu lebih lanjut.

"Itu sudah 11 tahun yang lalu. Jadi saya tidak begitu menghiraukan tentang siapa-siapa yang sempat sembuh atas tanaman ini," ungkapnya.

Suwaji menuturkan bahwa yang menarik dari tanaman itu sebenarnya bukan khasiat sebagai obatnya. Dia menyebut soal obat itu hanya nilai plus jika memang benar demikian. Lebih dari itu, sisi paling menarik adalah keunikan tanaman itu tumbuh.

"Ia tumbuh menyerupai Monumen Nasional (Monas), dengan tinggi sekitar 11 meter, dan ia tak sembarang berbunga, ini saja 11 tahun tumbuh baru berbunga," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya