Rombongan Umrah Rawan 'Dibelokkan' Simpatisan ISIS

Suasana bukit Safa saat ini. Dahulu berdiri rumah Al-Arqam yang menjadi pusat dakwah Islam Nabi Muhammad SAW.
Sumber :
  • VIVAnews/Umi Kalsum
VIVA.co.id
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka
- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur, Mahfudh Shodar, mengatakan bahwa rombongan umrah berpotensi dimanfaatkan simpatisan Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) untuk hijrah ke negara basis radikal.

ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS

"Umrah rawan dibelokkan (simpatisan) ISIS. Tapi Kemenag kesulitan mendeteksi. Karena yang berwenang mencekal kan imigrasi," kata Mahfudh kepada
Militer Mesir Klaim Tewaskan Pentolan ISIS di Sinai
VIVA.co.id , saat meninjau penampungan sementara eks Gafatar di Asrama Transito Margorejo, Surabaya, Senin, 25 Januari 2016.


Dia menjelaskan, Kemenag kesulitan memantau orang-orang yang pergi umrah karena yang memberangkatkan jemaah umrah adalah jasa travel, bukan Kemenag. Itu berbeda dengan jemaah haji reguler yang terdaftar di Kemenag sebagai penyelenggara.


"Sesuai UU Nomor 13 Tahun 2008, untuk haji khusus dan umrah, diberangkatkan oleh travel, bukan Kemenag," tandas alumnus IAIN (kini UIN) Sunan Maliki, Malang, Jatim, itu.


Mahfudh mengakui tahun lalu menerima informasi adanya rombongan jemaah umrah asal Indonesia yang tertahan berhari-hari di bandara negara transit, saat perjalanan menuju Tanah Suci di Arab Saudi, karena dicurigai ISIS. "Kasihan, tapi akhirnya dilepas," katanya.


Sementara itu, Kepala Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar), Faridlul Ilmi, mengatakan, dengan kendala seperti itu, Kemenag kesulitan mendeteksi mana jemaah umrah yang memanfaatkan rombongan agar mulus pergi ke basis ISIS di Suriah atau Irak. "Karena mereka alasannya ibadah, masa kita cegah," kata Faridlul.


Faridlul menambahkan, selama ini pihaknya telah melakukan pemantauan aktivitas dan pengajaran keagamaan di majelis-majelis, pesantren dan madrasah untuk mendeteksi masuknya radikalisme. "Penyuluhan keagamaan sering kita lakukan di masyarakat," lanjut Faridlul. (ren)






Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya