- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat, Saleh Daulay, mengatakan peredaran narkotik dan obat-obatan terlarang (narkoba) di beberapa kota besar, khususnya di Jakarta tidak boleh dipandang sebelah mata. Pasalnya, para mafia narkoba dinilai semakin berani dan terbuka.
Peredaran narkoba tidak lagi di tempat-tempat elite, tetapi sudah membaur di perumahan-perumahan masyarakat biasa. Dengan begitu, akses untuk mendapatkan barang haram itu pun pasti akan lebih mudah.
"Ini sudah sangat mengancam. Pemerintah harus melakukan aksi nyata dalam memberantas peredaran narkoba dan para bandarnya," kata Saleh dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 24 Januari 2016.
Menurut Saleh, Badan Narkotika Nasional (BNN) yang menjadi tulang punggung pemberatasan narkoba tidak bisa berjalan sendirian. Badan tersebut harus mendapat dukungan dari kementerian lembaga lainnya. Termasuk di antaranya para tokoh masyarakat.
"Guru-guru, dosen, pimpinan perusahaan, bahkan hansip-hansip di kelurahan mesti dilibatkan. Mereka ini kan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Setidaknya, mereka bisa diajak untuk bersama-sama melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba," ujar Saleh.
Sejauh ini, BNN dan aparat kepolisian sudah melakukan banyak hal. Namun kenyataannya, narkoba belum bisa diberantas tuntas. Bahkan belakangan ini terkesan semakin marak.
"Fenomena ini bisa saja menunjukkan bahwa peredaran narkoba jauh lebih besar dibandingkan jumlah aparat penegak hukum kita. Kalau itu betul, Indonesia sudah betul-betul darurat narkoba," kata mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu. (ase)