Menikmati Wisata Suhoem, Air Terjun di Hutan Durian

Air Terjun Suhoem
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zulfikar Husein
VIVA.co.id
BKPM Dorong Investasi Pariwisata di Pulau Kalimantan
- Air Terjun Suhoem adalah salah satu destinasi wisata di provinsi paling ujung Barat Indonesia. 

Soto-Sate Padang Dulu, Sebelum Balapan Tour de Singkarak
Air terjun ini terletak di desa Krueng Kala, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Salah satu hal yang paling menarik, adalah air terjun ini dikelilingi ratusan pohon durian.

Toba Gran Fondo 2016 Kelilingi Kaldera Danau Toba
Terletak sekitar 75 kilometer dari Kota Banda Aceh, air terjun Suhoem bisa ditempuh dengan waktu sekitar satu hingga 1,5 jam dari Ibu Kota Serambi Mekkah tersebut. 

Perjalanan ke sana melalui rute Banda Aceh-Calang, Aceh Jaya. Selama melintas di jalan yang dibangun oleh sejumlah negara asing paska musibah tsunami 2004 silam itu, Anda ditemani sejumlah pemandangan menarik. 

Selain Suhoem, penduduk lokal mengenal wisata air terjun ini dengan nama air terjun Lhoong.

“Namanya Suhoem, tapi orang-orang Banda Aceh atau Aceh Besar sering bilang air terjun Lhoong, karena di Kecamatan Lhoong. Banyak wisata yang datang, bukan hanya orang Aceh tapi juga banyak bule,” ujar Rani, warga setempat kepada VIVA.co.id, Sabtu, 23 Januari 2016.

Rani menuturkan, dalam beberapa tahun terakhir, lokasi wisata tersebut ramai dikunjungi oleh wisatawan asing yang juga berprofesi sebagai peneliti. 

Peneliti tersebut, kata dia, sering bolak-balik ke tempat tersebut. Bahkan hingga bermalam di sana.

Air terjun Suhoem memiliki tumpahan air sekitar 20 meter. Tumpahan airnya yang cukup deras, air terjun ini dimanfaatkan sebagai salah satu sumber energi listrik tenaga mikrohidro yang digunakan sekitar 200 kepala keluarga (KK) di sekitar air terjun tersebut.

Misteri nama Suhoem

Suhoem adalah nama dalam bahasa daerah yang berarti suara tidak tahu atau suara yang tidak diketahui asalnya dari mana. 

Nama tersebut diberi bukan tanpa alasan, tapi karena adanya pantangan dan larangan perempuan untuk naik ke bagian atas air terjun.

Padahal, disediakan jalan untuk menuju ke bagian atas. Tetapi sayang kaum hawa dilarang menginjakkan kakinya ke atas, terlebih mereka yang belum menikah. 

“Kami juga enggak tahu kenapa, kami sendiri orang sini tidak pernah ke atas, kami juga tidak diperbolehkan,” kata Rani.

Yusmaida, ibunda Rani, kepada VIVA.co.id mengatakan, larangan tersebut ada kaitannya dengan nama yang disematkan pada air terjun. 

Yusmaida menceritakan, suatu hari, ibunya pernah akan menuju ke atas. Lalu tiba-tiba perempuan itu lari turun ke bawah dengan cepat.

“Mama saya sudah hampir setengah jalan naik, tiba-tiba ada suara aneh bisik di telinganya disuruh turun, cepat-cepat ibu saya lari turun. Padahal ibu saya waktu itu sudah nikah, tapi tetap tidak boleh naik,” cerita Yusmaida.

Meskipun begitu, tak sedikit perempuan yang datang ke lokasi wisata air terjun Suhoem tersebut. 

Wisatawan tetap ramai mengunjungi dan menikmati surga wisata yang terletak di tengah-tengah hutan pohon durian itu. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya