Provokasi Timor Leste, Panglima TNI: Mana Berani Mencaplok?

Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo.
Sumber :
  • Puspen TNI
VIVA.co.id
Ketika Timor Leste Caplok Wilayah RI, Tiru Malaysia?
-  Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan TNI tidak akan membiarkan sejengkal pun wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diambil oleh pihak mana pun. TNI, kata dia, akan menjaga seluruh perbatasan negara dari campur tangan pihak asing.

Senator: Timor Leste Caplok Wilayah karena RI Tak Tegas

"Kita jaga semua yang ada, dan tidak boleh (wilayah RI dicaplok) sejengkal pun," kata Jenderal Gatot di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa, 19 Januari 2015.
'Daerah Steril Dicaplok Timor Leste, Jokowi Harus Protes'


Sementara itu, terkait provokasi yang dilakukan Timor Leste dengan membangun secara permanen bangunan di wilayah steril yang masih menjadi sengketa antara pemerintah RI dan Timor Leste, Panglima memastikan hal tersebut tidak akan terjadi. TNI, lanjutnya, sudah menempatkan personelnya di daerah perbatasan.


"
Enggak
ada. Ada Undang-undangnya kok, mana berani mencaplok? Tanyakan kepada Menlu, Mendagri, kita hanya menjaga, dan di daerah yang dijaga oleh TNI tidak ada hal tersebut," ujar Panglima.


Kementerian Luar Negeri sebelumnya sudah mengirimkan utusannya ke Timor Leste untuk melakukan perundingan terkait pendirian bangunan di wilayah sengketa Indonesia dan Timor Leste.


Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, mengatakan Kemlu RI saat ini masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai detail letak wilayah perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste. Perundingan yang dilakukan membahas perbatasan wilayah Noel Besi - Citranadan juga wilayah Bidjael Sunan - Oben.


"Jika memang terjadi (pendirian bangunan), kami harus tahu terlebih dahulu di mana letak persisnya. Kementerian Dalam Negeri yang menjadi
vocal point
terkait perbatasan darat," kata Arrmanatha yang dihubungi
VIVA.co.id
, Senin, 18 Januari 2016.


Sebelumnya diberitakan, Timor Leste mengklaim daerah di perbatasan RI, yang selama ini masih bersengketa. Sengketa batas kedua negara itu berada di Noelbesi-Citrana, Desa Netamnanu Utara, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.


Timor Leste telah membangun secara permanen sejumlah bangunan di wilayah tersebut, seperti kantor pertanian, balai pertemuan, gudang dolog, tempat penggilingan padi, pembangunan saluran irigasi, dan jalan diperkeras.


"Ada 53 KK yang mendiami wilayah steril tersebut di Dusun Naktuka Desa Netamnanu Utara Kecamatan Amfoang Timur. Mereka ber-KTP Timor Leste," kata Panglima Kodam IX Udayana, Mayor Jenderal TNI, M Setyo Sularso di Markas Kodam IX Udayana, Senin 18 Januari 2016.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya