Kisah Nyi Roro Kidul Kirim Ribuan Ulat untuk Bunuh Raja Jawa

Nyi Roro Kidul
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id - Legenda tentang Nyi Roro Kidul sudah banyak beredar di masyarakat, khususnya masyarakat Jawa. Namun, legenda Nyi Roro Kidul yang beredar di masyarakat Madiun ini, meletakkan ratu pantai itu pada sisi yang antagonis.

Di Madiun, khususnya bagi warga Desa Segulung Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun, masyarakat desa yang berada di sisi barat lereng Gunung Wilis ini, masih mempercayai akan kebenaran legenda masyarakat ini.

Nyi Roro Kidul, seperti diketahui adalah ratu bangsa gaib, orang Jawa menyebutnya Ratu Lelembut. Sosok wanita penguasa Laut Selatan Pulau Jawa ini, dikisahkan jatuh hati pada Raja Jawa, karena paras tampannya.

Pemimpin Hebat Harus 'Nikahi' Nyi Roro Kidul

“Tidak disebutkan siapa Raja Jawa itu. Masyarakat desa Segulung mempercayai bahwa raja Jawa itu adalah Raja Penguasa Tanah Jawa,” kata Siti Djuarijah, salah seorang penduduk Desa Segulung pada VIVA.co.id.

Keinginan Nyi Roro Kidul untuk menjadikan Raja Jawa sebagai pendamping hidup, ternyata kandas. “Karena Raja Jawa ini tahu, bahwa Nyi Roro Kidul bukan dari bangsa manusia, melainkan dari bangsa jin. Maka, Raja Jawa ini mentah-mentah menolak keinginan Nyi Roro Kidul,” ujar Djuarijah.

Penolakan Raja Jawa ini membuat Nyi Roro Kidul murka. “Lalu, Nyi Roro Kidul memerintahkan pasukannya untuk membunuh Raja Jawa dan semua keturunannya, termasuk keturunan raja Jawa yang ada di Desa Segulung ini, dengan cara mamakan hati anak keturunannya,” ucap Djuarijah yang masih keturunan pendiri Desa Segulung.

Lalu, diutuslah pasukan ulat untuk membasmi semua penduduk yang ada di Desa Segulung. Saat datang dari arah Selatan, ribuan ulat itu masih berbentuk kupu-kupu sebagai cara masuk ke Desa Segulung, agar tidak diketahui oleh penduduk.

“Namun, saat berada di desa ini, ribuan kupu-kupu yang telah menjadi ulat ini ragu untuk membunuh penduduk desa. Mereka masih mempunyai rasa belas kasihan. Namun, mereka tidak mungkin mengabaikan perintah Nyi Roro Kidul sebagai raja mereka,” cerita Djuarijah.

Untuk memperdaya Nyi Roro Kidul, lanjut Siti Djuarijah, ribuan ulat ini akhirnya makan semua daun jati yang ada di Desa Segulung. “Daun jati kalau dioleskan pada kulit, akan berwarna menjadi merah. Nah, warna merah itulah yang digunakan untuk memperdaya Nyi Roro Kidul, sebagai tanda pada bibir ulat, bahwa mereka telah memakan hati penduduk Segulung,” tambahnya.

Menguak Rahasia Tempat Bercinta Para Raja dan Ratu Kidul



Untuk melapor kepada Nyi Roro Kidul, ribuan ulat yang telah makan daun jati ini, bertapa untuk merubah wujud menjadi kepompong, lalu menjadi kupu-kupu. Saat proses bertapa menjadi kepompong dan kupu-kupu itulah, tidak ada hujan di daerah Segulung.

“Kupu dari ulat daun jati itu punya warna dan ciri khusus, yaitu warnya kuning cerah dan bibirnya merah. Lalu, ribuan kupu-kupu ini kembali Laut Selatan membawa kabar bahwa mereka telah membasmi penduduk Desa Segulung,” ucap ibu tiga anak ini.

Siti Djuarijah melanjutkan, hingga kini masyarakat Segulung mempercayai, jika banyak pohon jati yang daunnya dimakan ulat, pertanda masyarakat Desa Segulung akan sejahtera. “Sebaliknya, jika daun jati yang dimakan ulat itu sedikit, masyarakat mempercayai akan terjadi banyak penyakit, atau wabah di desa ini,” tambahnya.

Hal senada diungkapkan oleh Yudi Utomo, warga Desa Segulung. “Kalau daun yang dimakan ulat itu sedikit, banyak penduduk Segulung yang sakit, atau banyak yang tertimpa kesusahan. Itu pernah dialami oleh warga sini, mas,” kata dia.

Namun, hal yang pasti dirasakan oleh penduduk Segulung, adalah saat daun jati itu sudah dimakan ulat, akan jatuh ke tanah. “Di situlah, warga mendapat berkah berupa suburnya tanah akbat daun jati yang menjadi humus, sehingga tanah bertambah subur,” kata Yudi.

Benar tidaknya legenda itu, yang jelas masyarakat Segulung masih mempercayai, dan membawa kearifan lokal bagi bagi masyakrat yang sebagian besar menggantungkan hidup dari bertani dan berkebun ini. (asp)

Menyusuri Pulomas, Tempat Petilasan Ratu Laut Utara

Masyarakat sekitar menanggap Ratu Panon Sari merupakan Ratu Laut Utara

img_title
VIVA.co.id
25 Desember 2015