Manisnya Durian Monthong Desa Karanganyar

Manisnya Durian Monthong Desa Karanganyar
Sumber :

VIVA.co.id – Durian, siapa yang tidak suka dengan buah yang satu ini. Sebagai masyarakat Indonesia, durian adalah salah satu buah favorit. Begitu juga dengan masyarakat yang tinggal di negara-negara di wilayah Asia Tenggara. Walaupun sering dianggap memiliki aroma yang menyengat, durian telah lama disebut sebagai raja buah-buahan.

Perlunya Pembiasaan Guilt and Shame Culture bagi Masyarakat Indonesia

Mungkin karena bentuknya yang begitu unik. Meski begitu, buah berduri ini ternyata memiliki banyak manfaat kesehatan yang telah terbukti.

Jik Anda mengunjungi Boyolali, tidak ada salahnya berkunjung ke Desa Karanganyar, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa Tengah. Di sini bisa didapatkan buah durian monthong lokal yang baru dipetik dari pohon.

Fungsi Sosial yang Melekat pada Hak Atas Tanah

Manisnya Durian Monthong Desa Karanganyar

Sebelum menjadi desa penghasil durian monthong, para petani di Desa Karanganyar kebanyakan berprofesi sebagai petani tegalan yang mengelola lahan kering dengan keterbatasan hasil pangan. Petani juga harus menghadapi tantangan kualitas tanah yang cukup menghambat para petani dalam memaksimalkan hasil bumi yang dapat dihasilkan. Melihat kondisi ini, Pertamina hadir pada tahun 2010 dengan program SPT di Desa Karanganyar yang memang lokasinya dekat dengan Terminal BBM Boyolali.

Waktunya Orang Tua Ambil Peran Cegah dan Tangani Kekerasan di Pendidikan

PT Pertamina (Persero) melatih petani Desa Karanganyar, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa Tengah memanfaatkan lahan mereka yang kurang produktif dengan perkebunan durian monthong yang jauh bernilai ekonomi.

Program SPT memiliki 5 pilar inti yang mendukung para petani di desa ini. Pilar pertama, waduk tani yang berfungsi sebagai sumber air untuk penyiraman dengan sistem gravitasi untuk kebun buah selama 5 (lima) bulan musim kemarau. Pilar kedua adalah pembentukan kelompok petani inti (NITI) dan karyawan pemeliharaan tanaman (KAPETAN). Pilar ketiga, kebun buah unggulan yang akan menjadi inti program dengan jarak lokasi sekitar 1 km dari waduk dan luas sekitar 20 hektar. Pilar keempat, pembuatan wisma tani yang berfungsi sebagai pusat informasi dan pelatihan petani. Dan pilar kelima adalah sistem pemberdayaan, dimana petani akan didampingi oleh tenaga ahli mulai dari tanam sampai dengan panen.

Bekerjasama dengan Yayasan Obor Tani, Pertamina pada awalnya melakukan survey dan melihat daerah tersebut cocok ditanami dengan pohon durian monthong. Maka pada tahun 2010, Pertamina memberikan bantuan berupa bibit pohon durian monthong sebanyak 2.800 yang ditanam di lahan milik warga, memberikan pelatihan kepada 121 orang petani yang tergabung dalam 2 kelompok, yaitu kelompok Dusun Karanganyar dan Dusun Setro, pembangunan wisma tani, dan pemipaan irigasi dari waduk yang sudah dibangun oleh pemerintah propinsi Jawa Tengah ke lahan-lahan tanam.

Sejak diluncurkan pada tahun 2010, program ini telah membantu meningkatkan perekonomian petani di dearah ini. “Tahun pertama panen, saya mendapatkan 44 buah durian dari 16 pohon yang saya miliki. Durian terberat yang berhasil saya panen berbobot 5,6 Kilogram dan terjual  seharga Rp300.000,-. Ini sangat membantu perekonomian keluarga saya, khususnya memasuki bulan Ramadan,” ujar Giyarto, salah satu petani Durian di SPT Karanganyar.

“Program Desa Binaan, diantaranya SPT, bertujuan menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat. Kami berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan para petani secara khusus, dan Desa Karanganyar secara umum sebagai salah satu desa yang berlokasi dekat dengan wilayah operasi Pertamina. Dengan mengoptimalkan lahan yang ada untuk perkebunan durian monthong, maka juga meningkatkan daya serap air sehingga lahan menjadi lebih subur,” ujar VP CSR & SMEPP, Kuswandi. (Web)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya