Selidiki Jatuhnya T-50i, TNI AU Belum Libatkan Korsel

Pesawat tempur T-50 Golden Eagle
Sumber :
  • VIVA/Adib Ahsani

VIVA.co.id - TNI Angkatan Udara masih menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat tempur T-50i Golden Eagle saat Gebyar Dirgantara di Yogyakarta, Minggu, 20 Desember 2015. Namun, sampai saat ini, TNI AU belum berencana menggandeng Korean Aerospace sebagai produsen pesawat tersebut.

Panglima Komando Operasi Angkatan Udara II, (Pangkoopsau) Marsekal Muda Dodi Trisunu mengatakan, TNI AU menurunkan tim dari Dinas Keselamatan Terbang dan Kerja TNI AU untuk melakukan investigasi jatuhnya pesawat T-50 Golden Eagle.

Pesawat Jatuh, TNI AU Libatkan Produsen Super Tucano

"Tujuannya untuk mencari tahu penyebab kecelakaan itu, bukan mencari salah siapa. Dengan demikian ke depan tidak ada lagi kecelakaan pesawat," ujarnya usai menjadi inspektur upacara pemakaman Pilot T-50i Letkol (Pnb) Marda Sarjono di Taman Makam Pahlawan, Madiun, Senin, 21 Desember 2015.

Menurut Dodi, TNI AU hanya menerjunkan satu tim dan belum berencana menggandeng pihak manapun untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat  T-50. "Termasuk meminta advice Korea sebagai pembuat pesawat T-50i Golden Eagle," ujarnya menambahkan.

Dodi menjelaskan, lamanya penyelidikan sangat tergantung oleh tim. "Sistemnya berjalan langsung, diskusi dan ada mekanisme tersendiri dari TNI AU. Bisa 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, tergantung," ujar jenderal bintang dua ini.

Evakuasi Badan Pesawat Super Tucano Selesai

Mantan Komandan Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar ini tak mau berspekuasi soal penyebab jatuhnya pesawat itu. Dodi juga enggan berkomentar terkait spekulasi kursi pelontar tak berfungsi dengan baik saat kejadian. Sebab kata dia, penyelidikan sedang berlangsung. "Saya tidak berani menyatakan itu, karena belum ada hasil penyelidikan," ungkapnya.

Meski demikian Dodi menegaskan, pesawat T-50i Golden Eagle masih dalam kategori laik terbang. Karena menurut dia, jika pesawat tidak laik terbang tentu tidak akan masuk daftar untuk melakukan atraksi udara. "Atraksi udara pun masih dalam kategori aman, karena bisa dilakukan dan sudah berlatih."

Lagi, Pesawat Tempur TNI Berguguran

Sebelumnya, Pilot Letkol (Pnb) Marda Sarjono dan Kopilot Kapten (Pnb) Dwi Cahyadi tewas dalam insiden kecelakaan pesawat di Gebyar Dirgantara yang dilakukan di Lanud Adi Sucipto Yogyakarta, Minggu 20 Desember 2015. Pesawat yang dikemudikan Marda dan Dwi Cahyadi hilang kendali setelah 15 menit melakukan atraksi udara.

(mus)

Rumah Mujianto yang tertimpa badan pesawat kini rata dengan tanah

TNI AU Akan Beli Tanah Korban Jatuhnya Pesawat Super Tucano

TNI AU tengah bernegosiasi dengan Mujianto, pemilik rumah yang hancur.

img_title
VIVA.co.id
12 Februari 2016