Ini Modus Warga Indonesia Gabung ISIS

Ilustrasi militan ISIS asal Indonesia
Sumber :
VIVA.co.id
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka
- Data intelijen mencatat setidaknya 800 Warga Negara Indonesia (WNI) telah bergabung ke kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syam (ISIS).

ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS

Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Inspektur Jenderal Polisi Arief Dharmawan mengakui, memang pemerintah selalu kecolongan dengan WNI yang bergabung ke ISIS. Kecolongan itu karena modus WNI bermacam-macam. Terlebih ada tawaran gaji yang menggiurkan untuk bisa bergabung.
Militer Mesir Klaim Tewaskan Pentolan ISIS di Sinai


"Ada berapa banyak yang pergi diam-diam, dan jumlahnya ratusan sebagian besar mereka ganti nama, paspor dibakar, biar masuk ke KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) laporkan parpor ilang supaya bisa lanjutkan perjalanan," ujar Arief dalam acara Pembinaan Kemampuan Aparat Penegak Hukum dalam Penanganan Perkara Tindak Pidana Terorisme, di Hotel Golden, Jalan Angkasa No 1, Jakarta, Selasa 1 Desember 2015.


Menurutnya, bergabungnya WNI ke ISIS menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Karena perlahan-lahan kelompok redikal tersebut terus ingin melebarkan sayapnya guna melakukan teror ke negara-negara lain.


Karenanya, Arief mengaku pemerintah terus berusaha agar tidak kecolongan dengan WNI yang berbagung ke ISIS.


"Karena satu orang pun bsa jadi masalah besar. Beda dengan curi ayam. Makanya enggak bisa pandang sebelah mata," katanya.


Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Kemanan Luhut Binsar Panjaitan menyatakan, berdasar data intelijen tercatat sudah 800 warga Indonesia bergabung dengan ISIS di Suriah dan Irak. Dari jumlah itu, 284 warga sudah teridentifikasi dan 516 orang masih perlu penyelidikan lebih lanjut.


Dari jumlah itu, kata Luhut, sudah 52 orang teridentifikasi tewas. Dia mengaku rata-rata WNI yang berbagung ke ISIS karena terbujuk rayuan masalah gaji, tawaran pendidikan, dan sekolah agama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya