Misteri Ferrari Merah di Balapan Maut Lamborghini Surabaya

Sumber :
VIVA.co.id
Pengemudi Lamborghini Maut Ingin Jadi Wali Kota
- Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya masih kebingungan terkait mobil Ferrari berwarna merah. Mobil itu diduga menjadi lawan balapan saat terjadi kecelakaan maut yang melibatkan mobil Lamborghini di Jalan Manyar Kertoarjo, Kota Surabaya.

Lamborghini Maut Surabaya Melaju 95 Km Sebelum Celaka

Mobil Ferrari itu muncul dalam balapan maut setelah kepolisian menyebutkan ada saksi yang melihat mobil Ferrari terlibat kejar-kejaran dengan Lamborghini sebelum mobil yang dikemudikan Wiyang Lautner menabrak gerobak penjual susu dan tiga orang.
Pengemudi Lamborghini Maut Lakukan Ini Setelah Kecelakaan


Namun, dalam penyelidikan di hari pertama pemeriksaan terhadap Wiyang, mobil Ferrari tidak pernah dikaitkan lagi dengan kecelakaan maut itu.


Nama mobil Ferrari kembali mencuat setelah seseorang mendatangi Polrestabes Surabaya dan menyatakan dirinya merupakan teman dari pemilik mobil Ferrari pelaku balapan maut itu.


Bahkan, orang itu menyebutkan nama Bambang sebagai pemilik sekaligus pengemudi Ferrari.


 "Jadi begini, ada orang yang datang ke polisi, mengaku temannya Bambang, dan bilang kalau Bambang mau diperiksa untuk memberikan kesaksian," kata Kepala Unit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya AKP Andhika Ginanjar Widhiasana, Selasa 1 Desember 2015.


Atas dasar itu, menurut Andhika, sejak awal dia tidak mengeluarkan surat pemanggilan resmi terhadap orang bernama Bambang itu.


Dan, kata Andhika, Bambang masih belum mendatangi Polrestabes Surabaya untuk memberikan kesaksian tentang kecelakaan itu.


"Bagaimana ya? Kami juga tidak enak. Namanya, masyarakat umum kan pasti agak khawatir atau takut kalau ditanyai polisi dengan sangat mendetail," katanya.


Meski informasi pemilik mobil Ferrari berwarna merah itu belum pasti, Andhika mengatakan, kepolisian akan kembali berusaha mencari identitas dari Bambang.


Seperti diketahui, Lamborghini dengan nomor polisi B 2258 WM yang dikemudikan Wiyang mengalami kecelakan pada Minggu 29 November 2015.


Dalam kecelakaan itu, dua orang warga yang tengah berada di gerobak penjual susu terluka. Sementara itu, satu orang lainnya atas nama Kuswanto meninggal dunia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya