Kesaksian Keluarga Korban Balap Maut Lamborghini Vs Ferrari

Sumber :
VIVA.co.id
Pengemudi Lamborghini Maut Ingin Jadi Wali Kota
- Suhendriyati tampak ramah saat menerima sejumlah wartawan yang datang ke rumah duka yang ada di Jalan Kaliasin III nomor 25, Minggu siang, 29 November 2015. Tampaknya wanita paruh baya itu sudah mengetahui maksud kedatangan para awak media itu, termasuk VIVA.co.id, untuk mencari keterangan tentang peristiwa nahas yang menimpa kakaknya, Kuswanto (51 tahun), korban kecelakaan maut akibat balap liar, pada pagi harinya.

Lamborghini Maut Surabaya Melaju 95 Km Sebelum Celaka

“Mari mas, silahkan duduk,” ucap Suhendriyati ramah mempersilakan wartawan duduk di kursi plastik untuk para pelayat yang ada di depan rumah itu.
Pengemudi Lamborghini Maut Lakukan Ini Setelah Kecelakaan


Sesaat kemudian Suhendriyati menceritakan sosok sang kakak tersebut. Baginya, terlalu banyak kenangan yang membekas antara dia dengan korban. Namun, di antara semua kenangan itu, menurutnya terdapat satu hal yang membuat Suhendriyati merasa aneh dengan sikap kakaknya itu.


“Sekitar dua minggu lalu, dia mengajak keluarga untuk piknik di Batu, Malang, dan minta difotokan,” tutur Suhendriyati.


Menurutnya, sikap tersebut sangat aneh. Sebab, sudah menjadi kebiasaan korban selama ini yang tidak suka difoto. Melihat keinginan itu, awalnya keluarga dan Suhendriyati sama sekali tidak merasakan ada firasat apapun.


“Mungkin kalaupun ada yang janggal ya hanya sekedar kok tumben?” kenang Suhendriyati sambil kembali mengulum senyum yang dipaksakan.


Akhirnya, mereka pun menuruti keinginan korban untuk berwisata ke Batu, Malang. Mereka juga sempat mengabadikan momen itu dengan foto bersama.


“Fotonya ya seperti yang saya berikan tadi. Tapi, tidak tahunya itu semacam pertanda dari Kus (panggilan terhadap korban). Karena selama ini anak-anaknya ingin foto bareng, tapi dia tidak pernah mau, dan dia sekarang ingin menurutinya,” ucap Suhendriyati sambil menitikkan air mata.


Sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Jalan Manyar Kertoarjo, Minggu dini hari, 29 November 2015. Saat itu, mobil Lamborghini dengan nomor polisi B 2258 WM yang dikemudikan oleh pelaku, melakukan balap liar melawan mobil Ferrari.


Namun, saat melintas di Jalan Manyar Kertoarjo, pelaku tampaknya tidak bisa mengendalikan mobilnya, sehingga mobil tersebut oleh ke arah kiri, dan menabrak sebuah gerobak susu milik Mujianto (44), dan istri korban Srikanti (51). Di mana saat itu juga sedang terdapat korban yang sedang membeli susu di tempat itu.


Mobil itu menabrak gerobak tersebut dengan sangat keras. Korban tewas tidak sempat menghindar, akibat mobil datang dari arah belakang.


Sedangkan Mujianto dan istri korban mengalami luka di bagian kepala, dan kaki kanannya. Pelaku dalam kecelakaan itu hanya mengalami luka ringan, tepatnya hanya luka di bagian pelipis. Bahkan, usai kecelakaan itu pelaku masih sadar, dan menyempatkan diri menelepon koleganya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya