Kisah Sedih Kus, Korban Balapan Maut Lamborghini Vs Ferrari

Sumber :

VIVA.co.id - Kuswanto, pria berusia 44 tahun, korban satu-satunya yang tewas dalam kecelakaan mobil super cepat, Lamborghini yang terlibat balapan liar dengan mobil Ferrari di Jalan Manyar Kertoarjo, Kota Surabaya, Jawa Timur, merupakan tulang punggung keluarganya.

Adik Kuswanto, Suhendriyati mengatakan, selama ini setiap harinya, Kus bekerja sebagai penjual kue cuncum, yakni panganan jajanan tradisional khas Surabaya di Pasar Kembang, Surabaya.

Semua uang hasil dari menjual kue dipakai oleh almarhum untuk menghidupi istri dan lima anaknya.

"Dia (Kuswanto) membuat sendiri cuncumnya. Kadang dibantu anak-anaknya, lalu dijual di Pasar Kembang," kata Suhendriyati kepada VIVA.co.id, Minggu 29 November 2015.

Pada hari terakhir perjalanan hidupnya, selain akan berjualan kue cuncum di Pasar Kembang, korban juga pamit kepada keluarga untuk membeli susu.

"Waktu itu Kus (panggilan Kuswanto), bilang kalau ingin minum susu langganannya di Manyar, biar badannya sehat," Suhendriyati.

Kus biasanya mulai pergi berjualan dari rumahnya pada pukul 02.00 WIB, dan kembali ke rumah pada pukul 05.00 WIB.

Namun, pagi itu, hingga pukul 07.00 WIB, Kus tak jua kunjung tiba di rumahnya. Hal itu membuat keluarganya merasa khawatir.

"Lalu, si Iwan (Anak Kuswanto) itu telepon ke HP Kus, tetapi kok ndak aktif?" ujar Suhendriyati.

Seketika itu, juga Suhendriyati dan keluarga Kus dirundung perasaan khawatir yang luar biasa.

Sampai akhirnya, sejumlah anggota kepolisian datang ke rumah Kus dan menyampaikan kabar duka.

"Kebetulan waktu itu saya main ke rumah ini karena liburan, ternyata Kus habis kecelakaan, dan meninggal. Langsung, istrinya itu sedih dan memeluk saya, karena tidak kuat mendengar kabar itu," ucapnya.

Suhendriyati mengatakan, berdasarkan informasi yang didapatkannya, korban ditabrak oleh mobil Lamborghini itu dari arah belakang.

"Jadi, tidak bisa menghindar. Sedangkan meninggalnya saya tidak tahu, apakah seketika itu juga, atau saat dalam perjalanan ke rumah sakit," ujarnya.

Selanjutnya... Firasat kepergian Kus...



Firasat kepergian Kus

Lamborghini Maut Surabaya Melaju 95 Km Sebelum Celaka

Kuswanto, korban tewas Lamborghini

Kuswanto dan istri

Mata Iwan (17), siang itu tampak merah, dan wajahnya terlihat pucat. Muncul raut muka lelah, karena terlalu sibuk merawat jenazah sang ayah, Kuswanto (44) yang baru saja tewas akibat ditabrak mobil Lamborghini yang sedang melakukan balapan liar dengan sebuah mobil Ferrari.

Meski demikian, Iwan masih menyempatkan diri menjawab beberapa salam, dan ucapan duka dari sanak keluarga, dan tetangga yang mendatangi rumah semi permanen berukuran lima kali enam meter persegi, di Jalan Kaliasin III nomor 25 itu.

Pengemudi Lamborghini Maut Lakukan Ini Setelah Kecelakaan

Dengan suara lirih, sembari menahan diri supaya tidak larut dalam tangis, Iwan menceritakan, sebelum meninggal, ayahnya sempat mengucapkan kata-kata yang menurutnya aneh.

"Waktu itu bapak tanya, kalau dia pergi jauh, apa dia sanggup menjaga keluarga?" kata Iwan.

Awalnya Iwan tidak memahami kata-kata itu. Bahkan, pelajar kelas XII SMA itu hanya menganggapnya sebagai angin lalu. Alasannya, dia sama sekali tidak memiliki pikiran yang terlalu jauh, hingga memiliki firasat sang ayah akan meninggalkannya.

"Dia bilangnya itu sudah sekitar lima hari yang lalu," Iwan yang kali tidak tahan lagi menahan air matanya.

Selanjutnya... Kronologi balapan maut Lamborghini...



Kronologi balapan maut Lamborghini


Kuswanto adalah satu-satunya korban meninggal dunia dalam balapan maut yang terjadi di Jalan Manyar Kertoarjo.

Dari hasil penyelidikan sementara, diketahui kecelakaan itu berawal dari aksi balapan liar yang dilakukan pengemudi Lamborghini dengan sebuah mobil Ferrrari.

Kedua mobil super cepat itu, saling kejar mengejar sekitar pukul 05.20 WIB, Minggu 29 November 2015.

Namun, saat melaju kencang di ruas Jalan Manyar Kertoarjo, Surabaya, Jawa Timur, mobil Lamborghini bernomor polisi B 2258 WM kehilangan kendali.

Mobil berwarna abu-abu silver itu pun oleng ke sebelah kiri dari arah mobil melaju. Mobil naik ke trotoar dan menabrak gerobok pedagang susu yang tengah berjualan di lokasi.

Mobil itu baru terhenti setelah moncongnya menabrak pohon perindang jalan berukuran besar yang berdiri kokoh.

Mobil langsung terhenti, dan pengemudi keluar dari mobil. Sementara itu, dua orang yang tengah berada di sekitar gerobak susu, yakni masing-masing bernama Srikanti dan Mujianto (penjual susu) sudah terkapar kesakitan dengan tubuh penuh luka.

Tak jauh dari kedua korban luka, terbujur kaku jasad Kuswanto, warga Kaliasin, Surabaya. Kuswanto tewas akibat diseruduk badan mobil saat tengah membeli susu. (asp)

Terdakwa Lamborghini maut, Wiyang Lautnet (24 tahun)

Pengemudi Lamborghini Maut Ingin Jadi Wali Kota

Jika, hakim putuskan Wiyang tak bersalah.

img_title
VIVA.co.id
23 Maret 2016