Rizal Ramli Terpopuler, Rini Soemarno Negatif

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Sumber :

VIVA.co.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, menduduki posisi pertama sebagai menteri paling populer di mata netizen disusul posisi kedua Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.

Dukung Rizal Ramli Maju Pilkada, Buruh Mulai Keliling Pabrik
Laporan tersebut dirilis  Institute for Development of Economics and Finance (Indef) bekerja sama dengan Datalyst dalam hasil risetnya mengenai menteri-menteri yang populer mempunyai tren positif, khususnya di mata netizen.

Rizal Ramli tentang Ahok: Serahkan pada Tuhan Menghukumnya
”Terdapat 195 ribu tweet yang membicarakan tentang Rizal Ramli, popularitas yang tinggi tersebut diikuti oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti,” kata pegiat Datalyst, Amanah Ramadiah.

Rizal Ramli Tutup Mulut Ditanya Pilkada Jakarta
Amanah menambahkan, popularitas Rizal Ramli yang tinggi disebabkan oleh gayanya yang ceplas-ceplos sehingga diminati banyak netizen, demikian dilansir dari keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Minggu 29 November 2015.

Penelitian itu diambil dari analisis popularitas dari twitter sejak reshuffle pertama Kabinet Kerja, yaitu 12 Agustus hingga 13 November 2015.

Selain memaparkan siapa-siapa saja menteri-menteri populer yang trennya positif,  juga dirilis menteri-menteri yang trennya negatif. Menteri yang bertren negatif antara lain yaitu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.

“Menteri BUMN banyak disoroti terkait dengan sejumlah kasus yang saat ini terjadi di kementerian BUMN,” kata Amanah.  Tren negatif tersebut didapati Rini lantaran kasus Pelindo, RJ Lino, kereta cepat Jakarta – Bandung dan PMN.

Penelitian itu diambil dari analisis popularitas dari twitter sejak reshuffle pertama kabinet Kerja, yaitu 12 Agustus hingga 13 november 2015. 

Selain Menteri Rini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said juga mendapat penilaian berkinerja buruk dari para netizen.

"Sudirman dianggap bermasalah dalam kasus perpanjangan kotrak Freeport dan haus akan popularitas agar tidak terkena reshuffle,” kata dia. 

Ekonom Indef, Dzulfian Syafrian, menambahkan yang membuat Rini menjadi citra negatif itu soal Pelindo, kereta cepat, dan PMN. Kalau Sudirman Said karena lantaran selama kerjanya dinilai terlalu banyak pencitraan.

Selain tersandungnya kedua menteri pada kasus-kasus tersebut, Dzulfian juga memaparkan penyerapan anggaran kedua kementerian tersebut yang sangat minim.

“Di mana, kementerian ESDM duduk di peringkat dua dari bawah dengan persentase penyerapan sebesar sembilan persen. Sedangkan, Kementerian BUMN penyerapan anggarannya yaitu 20,7 persen, penyerapan tersebut masih di bawah rata-rata penyerapan anggaran Kementerian yakni 21,5 persen,” tuturnya. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya