Peneror Bom Dua Hotel Surabaya Masih Berkeliaran

Densus di lokasi penggerebekan teroris di Surabaya.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

VIVA.co.id - Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi Anton Setiadji menerangkan, pihaknya telah mengamankan seorang saski peneror bom di dua hotel bintang lima di Surabaya, beberapa waktu lalu. Namun dia enggan menjelaskan rinci.

"(Pengirim pesan teror bom) sudah diamankan," kata Anton ditanya soal hasil perburuan pengirim pesan teror di Surabaya, Jumat, 27 November 2015.

Pemerintah AS Imbau Warganya Hati-hati di Turki

Dia menolak menjelaskan apakah teror itu berkaitan dengan kelompok Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) atau hanya iseng. "Masih didalami."

Sementara itu, Kepala Kesatuan Reserse kriminal Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Takdir Mattanete, membenarkan telah mengamankan seseorang terkait teror bom di Hotel Shangri-La dan JW Marriot di Surabaya.

"Kemarin diperiksa pemilik nomor yang tertera di faksimili teror. Tapi dia bukan pelaku," katanya, Sabtu, 28 November 2015.

Takdir menjelaskan, hasil pemeriksaan sementara, pemilik nomor yang tercantum di faksimili ternyata hanya dicatut oleh pengirim. Belum diketahui pasti motivasinya apa. Modusnya hampir sama dengan faksimili teror yang pernah menyasar tiga rumah sakit di Surabaya pada akhir Juli 2015 lalu. "Iya, benar (modusnya sama)," ujarnya.

Waktu itu, tiga rumah sakit di Surabaya, yakni RS Angkatan Laut dr Ramelan, RS Mitra Keluarga, dan RS Haji Sukolilo, menerima pesan ancaman bom melalui faksimili dalam waktu bersamaan. Dikirim melalui nomor ponsel, sang pengirim juga mencantumkan nama di baris akhir pesan.

Penyisiran dilakukan oleh tim penjinak bom Polrestabes dan Gegana Polda Jatim. Bahkan, saat itu RSAL menurunkan tim penjinak bahan peledak dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) melakukan penyisiran. Hasilnya, sama dengan di Shangri-La dan JW Marriot, ancaman di tiga rumah sakit tersebut hanya hoax.

Yang jadi misteri, sampai sekarang pengirim pesan teror sebenarnya di tiga rumah sakit itu belum berhasil diungkap polisi. Dari pemeriksaan beberapa orang yang berkaitan dengan pemilik nomor tercantum di faksimili, polisi menyimpulkan mereka sebagai korban catut nama. Hanya satu kesamaannya, mereka semua berkaitan dengan bisnis kayu.

Bagaimana dengan pengungkapan dan perburuan pengirim pesan teror bom di Hotel Shangri-La dan JW Marriot Surabaya? "Pelaku sebenarnya belum ditangkap. Masih diburu," kata Takdir.

Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Rofi Munawar

Bom Madinah, Mengusik Ketenangan Umat Beragama

Teror terhadap pusat kegiatan umat Islam sangat berdampak buruk.

img_title
VIVA.co.id
5 Juli 2016