Pemerintah Tak Antisipasi Kemajuan Penerbangan Indonesia

Sorot Asap Medan Sorot
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rony Muharrman
VIVA.co.id
AirAsia Tawarkan Tiket Rp299 Ribu ke Malaysia
- Pengamat penerbangan Indonesia John Brata menilai pemerintah Indonesia lamban menyikapi kemajuan industri penerbangan. Khususnya terkait pengembangan layanan hingga ke standar internasional.

Jokowi: Kereta Akan Kurangi Macet di Bandara

"Saat ini kita banyak omong kosong, makanya kita tidak naik kelas (internasional), banyak pesawat
Air France Luncurkan Maskapai Berbiaya Murah
delay ," ujar John di Jakarta, Sabtu 28 November 2015.


John tak menampik bila penundaan pesawat sesungguhnya adalah kejadian biasa. Sebab hal itu bisa ditengarai banyak faktor mulai dari cuaca, ketersediaan pesawat hingga ke kebiasaan penumpang.


"
Delay
itu biasa saja,
no problem
, kendala cuaca itu kan tak boleh dilawan. (Dan) Orang Indonesia kan banyak yang tak taat waktu,
on time
lah harusnya," ujar John yang menjadi narasumber dalam diskusi Revolusi Layanan Bandara.


Saat ini, menurutnya, banyak perusahaan maskapai penerbangan di Indonesia tak memiliki armada yang mencukupi untuk melayani penumpang.


Akibatnya demi mengejar kentungan, maskapai hanya berpikir bagaimana pesawat bisa terbang sepanjang waktu tanpa memikir layanannya kepada penumpang.


"Punya pesawat cuma 10, jadwal penerbangannya minimal 50 kali, lah faktanya dibuat 100 kali penerbangan. Misal
flight
JKT-SBY, tapi harus tunggu pesawat dari Medan, nah ternyata pesawat dari Medan telat, otomatis penerbangan lainnya telat. Harusnya punya pesawat di JKT, jangan nunggu pesawat," kata John.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya