Kabar Suap MKD, Tiga Pihak Ini Disebut Punya Potensi

Aksi Usut Kasus Freeport
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Bergulirnya isu ada upaya penyuapan terhadap Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat (MKD), jadi perhatian publik.

Sebelumnya dikabarkan, Wakil Ketua MKD, Junimart Girsang, dihubungi pihak lain yang menawarkan uang Rp20 miliar untuk "mengamankan" laporan Menteri ESDM, Sudiran Said, terkait dugaan pelanggaran etika Ketua DPR, Setya Novanto.

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie Massardi, kepada VIVA.co.id, Kamis, 26 November 2015, mengatakan, setidaknya ada tiga pihak yang diduga berusaha mengintervensi MKD. "Pertama pihak SN (Setya Novanto). Kedua, pemerintah. Ketiga, pihak Freeport atau asing," kata Adhie.

MKD Tak akan Selidiki Isu Suap 'Pengamanan' Kasus Novanto

Menurut Adhie, dari ketiga pihak yang dicurigai itu, PT Freeport lah yang kemungkinan melakukannya. Alasannya, citra perusahaan pertambangan besar milik Amerika Serikat itu punya kepentingan agar kasus ini berjalan sesuai kemauannya.

Kata dia, MKD ke depan akan dipandang, khususnya oleh pihak asing, akan mengganggu citra PT Freeport di pasar modal internasional. Karena suka tidak suka persidangan MKD akan diekspose media internasional. "Tentu akan mengganggu nilai saham Freeport di pasar modal internasional, dan sekarang sudah terganggu. Ditambah jika terus dilakukan sidang-sidang dan keluar rekomendasi MKD," ucap Adhie. [Baca ]

Menurut Adhie, sikap diam MKD yang tidak melaporkan adanya upaya suap yang dialami anggota maupun tenaga ahli justru menjadi blunder bagi Mahkmah. Seakan dimunculkan nominal Rp20 miliar untuk menentukan harga 'standar' jika ingin mengintervensi MKD.

Karena kalau melihat uang dari tiga pihak tersebut, kata Adhie, uang dari pihak asing akan jauh lebih besar dibandingkan uang dari lokal. "Kalau istilah saya, ini seperti 'call' bila di sistem pelelangan. Lempar ke pasar Rp20 miliar, sehingga kalau ada yang mau suap kurang dari itu, tidak bisa lantaran tarifnya sebesar itu," kata Adhie.

Terlebih, menurut Adhie, pihak Freeport yang sangat berkepentingan untuk mengamankan citranya di dunia internasional, paling bisa membuat 'tawaran' lebih besar dari Rp20 miliar. "Sehingga bisa saja membayar tiga kali lipat dari Rp20 Miliar yang disebutkan itu. Jadi motif yang disampaikan itu pasti untuk menaikkan harga, mengingat dia sudah memetakan pihak yang akan melakukan intervensi," kata Adhie.

Menurut juru bicara Presiden keempat Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid itu, sekarang saatnya anggota MKD menyebutkan siapa pihak yang telah mencoba untuk menyuap. Bukan didiamkan, dan bergulir liar. "Dugaan ini hanya bisa terbantahkan kalau anggota MKD, dalam hal ini Junimart Girsang menyebutkan siapa yang mencoba menyuapnya."

(mus)

Akbar Faizal: Tawaran Suap Jadi Ujian untuk MKD
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI

Junimart: Mestinya Tak Perlu Ada Rotasi Anggota MKD

PPP dikabarkan bakal merotasi anggotanya di MKD.

img_title
VIVA.co.id
7 Desember 2015