- VIVAnews/Adri Irianto
VIVA.co.id - Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (DPP FPI) di Jalan Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat, belum mau memberi keterangan terkait ceramah pentolan FPI, Habib Rizieq Shihab, yang menuai kecaman.
Habib Rizieq dituding mempelesetkan ucapan salam bahasa Sunda Sampurasun menjadi 'Campur Racun', saat melakukan ceramah di Purwakarta, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
"Tidak mau menanggapi perihal tersebut kalau tidak ada surat pengantar dari media," kata Saeroji di Kantor DPP FPI, Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat, Kamis, 26 November 2015.
Dirinya menambahkan, baik itu media cetak, media online, maupun media televisi, semua mendapatkan perlakuan yang sama. Tidak ada media massa yang bisa mencari konfirmasi terkait perihal tersebut apabila tidak membawa surat pengantar dari kantor mereka.
"Tadi pagi saja ada wartawan saya usir, karena tidak bawa surat pengantar," ujarnya.
Sementara itu, ketika coba dihubungi untuk dimintai tanggapannya soal laporan polisi yang telah diajukan ke Polda Jabar, Habib Rizieq Shibab tidak mau mengangkat telepon genggamnya. Dia justru mengirimkan pesan singkat yang isinya permintaan maaf karena tidak bisa menjawab karena sedang berada di Aceh.
"Silakan baca artikel Sampurasun dan FPI Jawa Barat (Jabar) agar tidak salah paham. Atau silahkan wawancara dengan Ketua FPI Jabar, KH.Abdul Qohhar," ujar Habib Rizieq Shibab, Kamis 26 November 2015.
Lebih lanjut, saat VIVA.co.id mencoba mengkonfirmasi ke Ketua FPI Jabar, lagi-lagi yang bersangkutan tidak mengangkat telepon genggamnya.
Baca juga:
1.
2.