Bung Karno Bikin Presiden Rusia 'Berdamai' dengan Amerika

Bung Karno bersama Kamerad Nikita Kruschev
Sumber :
  • VIVA.co.id / Dody Handoko

VIVA.co.id - Dalam berbagai lawatan ke luar negeri, pemerintah Indonesia menyewa pesawat komersial Pan America (PanAm), lengkap beserta kru untuk rombongan Presiden Soekarno.
 
Dalam buku Total Bung Karno karya Roso Daras, sewa menyewa pesawat ini sempat jadi masalah diplomatik, ketika Bung Karno hendak berkunjung ke Uni Sovyet atau Rusia, memenuhi undangan Kamerad Nikita Kruschev.

Curahan Hati Bung Karno yang Jadi Sasaran Pembunuh

Sebab waktu itu, tidak ada satu pun perusahaan penerbangan Amerika Serikat yang mempunyai hubungan tetap dengan Moskow.

Rusia terang-terangan keberatan bila Bung Karno datang menggunakan PanAm dan mendarat di Moskow. Karena itu, pihak pemerintah Rusia mengajukan usul, akan menjemput Bung Karno di Jakarta menggunakan pesawat Rusia yang lebih besar, lebih perkasa, Ilyushin L.111.

Sudah watak Bung Karno untuk tidak mau didikte oleh pemimpin negara mana pun. Termasuk dalam urusan pesawat jenis apa yang hendak ia gunakan.

Karenanya, atas usulan Rusia tadi, Bung Karno menolak. Bahkan jika kedatangannya menggunakan PanAm ditolak, ia dengan senang hati akan membatalkan kunjungan ke Rusia.

Pemerintah Rusia pun mengalah kepada Soekarno, Presiden dari sebuah negara yang belum lama berstatus sebagai negara merdeka, lepas dari pendudukan Belanda dan Jepang.

Menguak Ambisi Bung Karno Bangun Gedung Sarinah

Akan tetapi, tampaknya Rusia tidak mau kehilangan muka sama sekali, dengan mendaratnya sebuah pesawat Amerika –musuhnya– di tanah Moskow.
 
Alhasil, ketika pesawat PanAm jenis DC-8 mendarat di bandar udara Moskow, petugas traffic bandara langsung mengarahkan pesawat yang ditumpangi Soekarno dan rombongan parkir tepat di antara dua pesawat terbang “raksasa” buatan Rusia, jenis Ilyushin seri L.111.

Seketika, tampak benar betapa kecilnya pesawat Amerika itu bila dibanding dengan pesawat jet raksasa buatan Rusia.

Belum cukup dengan aksi “unjuk gigi” tadi, Kruschev yang menjemput Bung Karno di lapangan terbang, masih pula menambahkan, “Hai, Bung Karno! Itukah pesawat kapitalis yang engkau senangi? Lihatlah, tidakkah pesawat-pesawatku lebih perkasa?”

Mendengar ucapan itu, Bung Karno hanya tersenyum lebar dan menjawab, “Kamerad Kruschev, memang benar pesawatmu kelihatan jauh lebih besar dan gagah, tetapi saya merasa lebih comfortable dalam pesawat PanAm yang lebih kecil itu," kata Bung Karno. (ase)

Bung Karno dan Romusha yang Tewas Mengenaskan
Hasto Datangi KPK

Peran Penting Kerajaan Kotawaringin Bagi Kemerdekaan RI

Kerajaan Kotawaringin merupakan cikal bakal Provinsi Kalteng.

img_title
VIVA.co.id
20 Januari 2016