Kisah Haru Korban Selamat Tragedi Tenggelamnya KM Wihan

KM Wihan Sejahtera
Sumber :

VIVA.co.id - KM Wihan Sejahtera tenggelam di Perairan Teluk Lamong, Jawa Timur, tak lama setelah lepas jangkar dari Terminal Zamrud, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Senin 16 November 2015.

Kapal dengan tujuan Flores Nusa Tenggara Timur itu mengangkut 100 penumpang, 43 truk ekspedisi, 8 truk kecil, 7 minibus serta 2 sepeda motor.

Adalah Charles Sakera (53), ada di dalam kapal nahas itu. Sebelum kapal tenggelam, Charles yang berprofesi sebai sopir truk ekspedisi KM Trans Surabaya-Flores PP sempat menghubungi istrinya Leni Nahas di Ruteng Senin pagi sekira pukul 09.30 Wita. Dia memberitahukan bahwa kapal lepas tali untuk meninggalkan Kota Surabaya.

"Dia (Charles) bilang mereka sudah di dalam kapal dan siap jalan,“ kata Leni kepada VIVA.co.id di kediamannya di Labe Kelurahan Carep Ruteng, Senin malam, 16 November 2015.

Namun, selang sejam kemudian, kata Leni Nahas, suaminya itu kembali menelepon dan mengabarkan jika kapal mau tenggelam.

"Mama tolong doa, kapal ini mau tenggelam," ujar Leni Nahas meniru teriakan suaminya dalam telepon.

Dilanda kepanikan hebat, Leni sontak meraih Rosario, berlutut di depan patung Bunda Maria, lalu menyalakan lilin, menderaskan Novena Yudas Tadeus selama 10 menit memohon keselamatan suami tercinta.

Usai doa, Leni buru-buru mengetik pesan singkat kepada suaminya.

"Santo Yudas Tadeus pelindung dalam perkara yang tak ada harapan sekalipun. Berdiri teguh sebagai orang dewasa yang berkeyakinan penuh dengan hal yang dikehendaki Allah. Percayalah pada kuasa Tuhan," tulis Leni.

Pesan singkat yang dikirim Leni Nahas tak juga dibalas oleh pria yang menikahinya 25 tahun silam itu. Di tengah risau hati, Leni berusaha tenang.

Alhasil, setelah menanti hingga sejam lebih, telepon genggam Leni Nahas pun berdering. Itu sekitar pukul 11.15 Wita. Dari seberang, Charles menyapa sembari menangis.

"Mama saya sudah di atas speed boat. Untung kami cepat ditolong tadi," ujar Leni kembali mengulangi ucapan suaminya itu.

Bangkai KM Wihan Ditarik Dua Kapal

Selanjutnya... Mimpi dipanggil Ayah...

Kecelakaan Kapal Bukti Ketidakprofesionalan Pemerintah



Mimpi dipanggil Ayah

Sepuluh hari sudah Charles berada di tanah Jawa, sedangkan dua anaknya serta istri di rumah menanti kedatangannya.

Selama 17 tahun sebagai sopir truk ekspedisi lintas provinsi, sudah tak terhitung lagi berapa kali Charles meninggalkan anak-anaknya untuk waktu yang lama, membuat rasa rindu dengan sang ayah sampai terbawa mimpi.

Peristiwa tenggelamnya KM Wihan Sejahtera itu akhirnya dikaitkan dengan mimpi dari Yustina Veren Sakera. Veren menceritakan, dalam mimpinya di Senin subuh tadi itu, Charles memanggil-manggil nama Veren, anak manja Charles Sakera.

"Vero ini Papa. Vero sini peluk Papa. Saya lalu meraih tangan Papa dan kami berpelukan," ujar Veren.

Vero, begitu Veren biasa disapa mengatakan, kabar yang sempat mengguncang hatinya itu didapatnya sepulang dari sekolah.

"Mama menceritakan peristiwa yang menimpa papa dan saya bawa dalam doa saja. Semoga papa sehat di Surabaya dan secepatnya pulang," kata Veren dengan mata berkaca-kaca.

Laporan: Jo Mariono dari Manggarai, NTT

KM Wihan tenggelam di Teluk Lamong Surabaya Jawa Timur

KM Wihan yang Tenggelam di Teluk Lamong Tak Berasuransi

Manajemen KM Wihan tak membayar ke Asuransi jasa Raharja.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2015