Kebakaran Hutan Ancam 6.000 Orangutan

dampak asap terhadap orangutan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVA.co.id
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
- Kebakaran hutan di Taman Nasional Tanjung Puting, Waringin Barat, Kalimantan Tengah dalam tiga bulan terakhir mengakibatkan 6.000 orangutan terancam kehilangan habitat.

BNPB Deteksi Peningkatan 151 Hotspot Kebakaran Hutan
Selain itu kebakaran juga mengakibatkan industri ekowisata mati total dengan kerugian lebih Dari Rp6 miliar.

Kebakaran Hutan Mulai Landa Riau dan Sumatera Utara
Manajer Orangutan Foundation International Fajar Dewanto mengatakan, dari lebih dari 400.000 hektare kawasan konservasi Tanjung Puting, saat ini yang terbakar Sudah mencapai 91.000 hektar.

"Belum semua titik api padam. Kita yakin yang terbakar akan lebih dari 100.000 hektar," kata Fajar di Yogyakarta, Kamis 5 November 2015.

Menurutnya bahaya langsung dampak dari orangutan yaitu bahaya luka akibat kebakaran. Jika orangutan yang terluka tidak segera memperoleh penanganan yang memadai, tidak menutup kemungkinan akan mati karena infeksi.

"Pusat penyelamatan terdekat yang dikelola oleh Orangutan Foundation berada di Pasir Panjang dan saat ini telah dihuni sebanyak 330 orangutan,” katanya.

Fajar menjelaskan dari pengamatan dan observasi banyak ditemukan orangutan berpindah  sampai ke pemukiman warga untuk mencari makan karena habitat yang semakin berkurang.

"Konflik dengan manusia akan semakin sering terjadi. Orangutan akan semakin terancam dan banyak dibunuh," kata Fajar.

Untuk menghindari konflik dengan manusia sebenarnya bisa diupayakan dengan memindahkan orangutan ke kawasan hutan yang jauh dari pemukiman.

"Namun upaya ini selain cukup sulit juga membutuhkan biaya sangat besar," kata Fajar.

Ketua Centre for Orangutan Protection Hardi Baktiantoro menambahkan sampai akhir oktober seluas 91.000 hektare hutan di taman nasional Tanjung Puting habis terbakar dan tujuh hektare merupakan kawasan hutan yang kaya akan keanekaragaman hayati.

Kebakaran dalam tiga bulan terakhir selain mengancam kelestarian orangutan juga membuat dunia industri ekowisata lumpuh total. 
Kalau pada tahun 2014 jumlah wisatawan ekowisata dengan daya tarik utama orangutan mencapai 16.689 pengunjung.

"Dari jumlah tersebut 10.986 merupakan wisatawan asing," kata Hardi.

Namun sejak terjadi kebakaran, industri ekowisata turun ke titik zero. Kabut asap membuat penerbangan ditutup, semua perjalanan wisata dibatalkan.

"Industri ekowisata mati total dengan kerugian sampai puluhan miliar," katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya