Sumber :
- ANTARA/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id
- Setelah menempuh perjalanan lebih kurang 24 jam dari Amerika Serikat, Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan, tiba di Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan, Kamis, 29 Oktober 2015 pukul 08.15 WIB.
Setelah mendarat, dan disambut Seskab Pramono Anung, Menkopolhukam Luhut B Panjaitan dan sejumlah pejabat lainnya, Presiden Jokowi langsung ke Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dengan jalur darat.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Kebakaran di Portugal, Nasib WNI Terus Dipantau
Baca Juga :
Kebakaran Besar Melanda Portugal
Setelah mendarat, dan disambut Seskab Pramono Anung, Menkopolhukam Luhut B Panjaitan dan sejumlah pejabat lainnya, Presiden Jokowi langsung ke Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dengan jalur darat.
"Di Kabupaten OKI, Presiden akan berkantor di Kantor Bupati OKI selama beberapa hari," kata Anggota Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana.
Ari mengatakan tugas kenegaraan akan dikerjakan di 'kantor baru' Presiden. Diperkirakan, Presiden Jokowi akan berada di OKI hingga Sabtu pekan ini.
Selama di OKI, Presiden juga ingin memastikan penanganan pemadaman kebakaran hutan dan lahan berjalan semakin efektif dan penanganan warga yang terdampak kabut asap. Terutama pelayanan tanggap darurat di bidang kesehatan, pendidikan serta bantuan sosial berjalan dengan baik.
"Presiden juga ingin mengetahui langkah-langkah preventif yang telah dilakukan dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan. Serta upaya penegakan hukum terhadap pembakar lahan dan hutan, termasuk perusahan yang terlibat," kata Ari.
Dipilihnya OKI sebagai kantor Presiden, karena kebakaran hutan dan lahan di wilayah ini dan Kabupaten Musi Banyuasin adalah yang luas dan besar.
"Produksi asap yang dihasilkan sangat besar. Asap terbawa angin ke utara-barat laut sehingga menyebabkan asap mengepung Jambi, Riau dan daerah lain," katanya. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Di Kabupaten OKI, Presiden akan berkantor di Kantor Bupati OKI selama beberapa hari," kata Anggota Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana.
