Fraksi PKS Peringati Hari Sumpah Pemuda di MPR

Fraksi PKS Peringati Hari Sumpah Pemuda di MPR
Sumber :
VIVA.co.id
Bom Sarinah, Ketua MPR Nilai Aparat Tak Kecolongan
- Dikatakan oleh Ketua Fraksi PKS di MPR, TB Soenmandjaja, Sumpah Pemuda merupakan momentum yang luar biasa. Semua tak menduga para pemuda masa lalu berkomitmen untuk menyatakan satu Indonesia.

Simposium Kebangsaan MPR, Mengevaluasi Proses Ketatanegaraan

Berangkat dari momentum tersebut Fraksi PKS di MPR menggelar seminar kepemudaan dalam membangun NKRI pada hari yang bertepatan dengan Peringatan Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2015.
Wakil Ketua MPR: Indonesia Dipandang Penting oleh Qatar


"Mari mensyukuri dan melanjutkan serta mengaktualisasikan semangat Sumpah Pemuda 1928," ujar Soenmandjaja saat memberi sambutan dalam seminar yang dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta dan sekitarnya itu.


Presiden PKS, Mohamad Sohibul Iman, dalam sambutan menuturkan bila kita bicara soal Sumpah Pemuda hal demikian tak bisa dilepaskan dari perjuangan sebelumnya. Perjuangan sebelumnya yang terjadi adalah perjuangan fisik yang sifatnya lokal.


"Selepas perjuangan dengan corak demikian timbul kesadaran baru untuk melanjutkan perjuangan dengan corak yang lebih teroganisasi dan sistematis serta tak sekadar wilayah yang sifatnya lokal. Dari corak perjuangan ini, lahirlah Sarekat Dagang Islam," ucapnya.


Ia menambahkan, lahirnya Sarekat Dagang Islam disebut Sohibul Iman sebagai moment pertama dengan kesadaran baru dengan corak perjuangan yang teroganisasi dan sistematis. Selepas lahir Sarekat Dagang Islam, lahirlah Budi Utomo, Muhammadiyah, dan lain sebagainya.


"Sumpah Pemuda dikatakan Sohibul Iman sebagai lahirnya momentum di mana bangsa Indonesia memiliki sebuah kesadaran. Ada kesadaran bahwa bangsa ini memiliki tutorial yang tak sekadar di mana dirinya berasal," tuturnya, Rabu 28 Oktober 2015.


Semua keragaman dan perjuangan masa sebelumnya itu menggumpal dalam Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda menurut Sohibul Iman dikatakan sebagai penegasan tentang indentitas kita sebagai Indonesia. Bila sebelumnya menyebut Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond maka selanjutnya melebur dalam satu Indonesia.


"Sumpah Pemuda sebagai tonggak yang penting karena sebuah momentum seperti bola salju dan selanjutnya 17 tahun kemudian Indonesia merdeka," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya