- VIVA.co.id/Twitter @Sutopo Purwo Nugroho
"Saya marah karena semua penderitaan ini akibat industri sawit. Pelan-pelan kesehatan kami dicuri oleh oknum yang menimbulkan situasi (Kebakaran hutan," kata Chanee, Kamis 21 Oktober 2015.
Chanee, merupakan pria kelahiran Perancis. Namun telah 17 tahun tinggal di Indonesia dan baru tiga tahun lalu kewarganegaraannya diakui sebagai orang Indonesia.
Saat ini, Chanee mengabdikan diri dalam sebuah lembaga konservasi bernama Kalaweit. Sebuah lembaga perlindungan bagi kehidupan Owa-Owa, salah satu jenis primata langka di Palangkaraya, Kalimantan.
Dalam video singkat itu juga Chanee menyebut bahwa penyebab utama bencana kabut asap adalah aktivitas konsensi lahan di perkebunan sawit.
"Dari awal bulan Juni, puluhan kebakaran lahan akibat kelapa sawit. Namun tidak disikapi. Kini api semakin sulit dipadamkan," katanya.
"Aku tidak marah hanya karena anak saya memiliki infeksi pernapasan, seperti ratusan anak-anak lainnya. Aku tidak marah hanya karena ribuan orang dalam kesulitan bernapas, atau karena mereka menangis dan berdoa untuk dapat melihat matahari. Aku tidak marah hanya karena hutan di kalimantan sedang dalam proses sedang dihancurkan."
"Pak Presiden, aku marah karena semua penderitaan ini ada karena minyak kelapa sawit industri," kata Chanee.
Saat ini video pesan Chanee untuk Presiden Jokowi tersebut menjadi perbincangan di ribuan pengguna Facebook dan jejaring sosial lainnya. (ase)
Berita Terkait:
"Habis Bakar Hutan Terbitlah Sawit"