Kenangan Bung Karno dan Presiden Mesir di Masjid Bogor

Bung Karno dan Presiden Mesir Gama I Abdul Nasser
Sumber :
  • VIVA.co.id / Dody Handoko

VIVA.co.id - Masjid Agung At Thoriyah jadi masjid agung pertama yang dibangun dan berdiri di wilayah Bogor Raya. Saat itu, belum ada pembagian wilayah kekuasan antara pemerintah Kota Bogor dengan pemerintah Kabupaten Bogor dan kediaman Bupati Bogor masa lalu.
 
Sejumlah tokoh nasional dan internasional telah salat di masjid ini, antara lain Presiden Soekarno dan Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser ketika mengikuti Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung.
 
Selain itu, Wakil Presiden Adam Malik dan Hamzah Haz jika berkunjung ke Bogor selalu menyempatkan diri salat di masjid ini. Begitu pula para ulama terkenal seperti KH Abdulah bin Nuh dan KH Abdulah Syafi’ie.
 
Bentuk awal bangunan Masjid Agung Empang mirip sebuah panggung dari pondok pesantren dengan gaya bangunan jawa. Adanya menara dan tanda bulan bintang yang menjadi pertanda kalau bangunan itu adalah sebuah masjid.
 
Namun, karena perubahan zaman, menjadikan bentuk masjid mengalami banyak perubahan sesuai dengan kebutuhan. Masjid Agung Empang ini diberi nama At-Thohiriyah diambil dari nama Rd.Haji Moehammad Thohir yang wafat pada tahun 1845.
 
Pada masa itu kedudukan Bupati Bogor, selain sebagai pemimpin pemerintahan, dia juga dikenal sebagai pimpinan kegiatan agama islam di Bogor, yang salah satu di antaranya adalah Dalem Soerya Winata alias R.H Moh.Sirodz. Dia selain dikenal sebagai bupati, juga dikenal sebagai seorang ulama pimpinan Ummat Islam di Bogor.
 
Masjid Agung Empang Bogor sendiri dibangun oleh RH Moehammad Thohir, cucu Dalem Cikundul Cianjur (R. Arya Wiratanu Datar II) yang telah mewakafkan tanahnya pada Masjid Agung Empang tahun 1817.
 
Pembangunan masjid dilanjutkan oleh salah satu putranya yaitu R. Adipati Wiranata (Dalem Wiranata/Dalem Sepuh) Bupati Bogor tahun 1849, yang wafat di Mekah.

Curahan Hati Bung Karno yang Jadi Sasaran Pembunuh

Kemudian, disempurnakan pembangunannya oleh salah sau cucunya R. Adipati Soeriya Winata alias RH Muhammad Sirodz – Bupati Bogor tahun 1875 yang dikenal dengan sebutan Dalem Sholawat, wafat pada 13-05-1872.
 
Pemeliharaan atau pemugaran Masjid Agung Empang juga diteruskan oleh generasi berikutnya. Dari Dalem Sholawat ke salah satu putranya yakni R. Muhammad Sholeh (Wafat di purwakarta pada 09-05-1923), terus berlanjut kepada salah satu putranya yakni R.Ace Padmanagara Abdul Qodir/Mama Ace.

Sampai akhirnya, kepada generasi sekarang pembangunan/renovasi, kemakmuran dan pemeliharaan Masjid ini dilaksanakan oleh Yayasan Masjid Agung Empang At Thohiriyah Wiranata.
 
Tanah wakaf Alun-alun Empang dan masjid Agung Empang, adalah merupakan Tanah Wakaf yang berasal dari wakif RHM Thohir, ayahanda dari R. Adipati Wiranata (Regent/Bupati Bogor yang pertama) dan untuk mengenang jasa-jasanya dibentuklah Badan Hukum Yayasan Masjid Agung Empang Bogor At Thohiriyah untuk mengurus dan mengelola tanah wakaf .
 
Sejak tahun 2008 menyesuaikan diri dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu Undang-undang No. 41 tahun 2004 tentang wakaf serta peraturan pemerintah No. 42 tahun 2006 tentang pelaksanaan Wakaf.

Kisah Pelukis Arwah Si Manis Jembatan Ancol

Selain itu melalui keputusan rapat para pengurus telah sepakat untuk menggabungkan kedua yayasan menjadi satu nama yaitu Yayasan At-Thoririyah Wiranata.
 
Yayasan ini  telah memperoleh pengesahan dari Departemen Hukun dan HAM RI dan juga telah resmi tercatat dalam Tambahan Berita Negara RI No.32 tanggal 18 April 2008. (ren)

Hasto Datangi KPK

Peran Penting Kerajaan Kotawaringin Bagi Kemerdekaan RI

Kerajaan Kotawaringin merupakan cikal bakal Provinsi Kalteng.

img_title
VIVA.co.id
20 Januari 2016