- VIVA.co.id/Adib Ahsani
VIVA.co.id - Kebakaran hutan yang merebak di Gunung Lawu sejak Sabtu 17 Oktober 2015 memakan korban jiwa. Lima orang pendaki dikabarkan tewas terpanggang akibat terjebak dalam kobaran api.
Salah seorang saksi mata yang sempat menyelematkan diri, Dita Kurniawan, mengaku melihat ada lima orang yang tergeletak dan tak bergerak lagi saat kejadian.
"Waktu saya turun, tepatnya antara antara pos 3 dan pos 4, saya terjebak api. Karena angin sangat besar, api seperti menjilat. Jaket dan tas saya terbakar meski tidak semuanya," kata Dita di pos pendakian Cemoro Sewu Magetan, Minggu 18 Oktober 2015.
[Baca Juga: ]
Ia dan rekannya berhasil selamat dari jilatan api setelah meloncat dan berlindung di celah-celah bebatuan. "Waktu saya turun, saya lihat 5 orang sudah tergeletak terbakar," katanya.
Menurut Dita, kelimanya sudah tidak bergerak. Pakaiannya terbakar. "Satu korban luka sudah dibawa ke rumah sakit, orang Ngawi," tambah siswa kelas 3 SMK di Magetan ini.
Dita mengaku, ia dan rombongannya saat melakukan pendakian di Gunung Lawu berjumlah 50 orang. Menurutnya, tak cuma rombongannya yang terjebak api, namun juga ada dari pendaki dari Jakarta.
[Baca Juga: ]
"Rombongan saya sekitar 50 orang. Saat turun, tiba-tiba api membakar semak-semak yang berada di sekeliling jalir pendakian, tinggi api mencapai 5 meter. Tiga teman kami sempat lari ke atas menyelamatkan diri," ujar Putri Saragi, rekan Dita Kurniawan.
Diketahui saat ini untuk korban luka yang sudah dievakuasi ke rumah sakit, bernama Eko Nurhadi. Saat ini sedang dilakukan evakuasi terhadap korban tewas, dari berbagai unsur di pos pendakian Cemoro Sewu Magetan.
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
Di sejumlah wilayah Sumatera kini mulai terjadi kebakaran hutan lagi.
