Aksi Kapolsek Cantik Menyamar Tangkap Penjahat

Inspektur Satu Dhayita Daneswari (kiri) bebincang dengan warga..
Sumber :
  • FOTO: VIVA.co.id/Dwi Royanto.
VIVA.co.id
Polwan Cantik Berhasil Gagalkan Pria yang Bunuh Diri
- Ada kisah heroik di balik kepopuleran Inspektur Satu Dhayita Daneswari, Polwan cantik yang menjadi Kapolsek termuda usia 23 tahun di Semarang, Jawa Tengah. Meski memulai karir sebagai polisi baru selama enam tahun, tapi keberanian Dhayita di bidang kepolisian sudah sangat teruji.

Mengharukan, Polwan Cantik Ini Tertidur di Kotak Suara

Perempuan yang masih sangat muda dan belum menikah ini pernah memiliki cerita menegangkan saat dirinya berurusan dengan penjahat. Saat itu, Dhayita masih menjabat sebagai Panit Reserse Kriminal di Polsek Tembalang Semarang. Beberapa kasus bahkan telah ia pecahkan bersama sejumlah anggota, terkait tindak kriminal seperti penganiayaan dan pengeroyokan.
Mengintip Polwan Cantik NTMC Basah-basahan di Ancol


"Saat itu pernah berurusan dengan penangkapan langsung. Kasusnya penganiayaan. Kebetulan saya ikut dan sempat melakukan penyamaran dengan satu anggota," kata Dhayita kepada
VIVA co.id
di Semarang, Rabu 14 Oktober 2015.


Kebetulan pelaku penganiayaan yakni dua orang anak muda yang memang siap disergap untuk dilakukan penangkapan. Iptu Dhayita sendiri langsung melakukan pengintaian dengan menyamar sebagai seorang warga biasa. Ia lantas berboncengan naik motor bersama satu anggota polisi lain.


Tepat di sebuah warung di wilayah Tembalang, dia dan anggota langsung menyergap pelaku. Bahkan dua tersangka sempat melakukan perlawanan saat tim melakukan penangkapan.


"Tersangkanya anak-anak muda yang sedang nongkrong. Tersangka saat itu sempat melawan tapi berhasil kita amankan karena kita juga dibantu warga," imbuh perempuan yang juga menekuni olahraga bela diri itu.


Dikatakan Dhayita, beberapa kasus yang tersangka utamanya adalah wanita bahkan kerap ia tangani. Sebagai perwira polisi, ia mengaku siap ditugaskan kapanpun dan dimanapun tempat yang memang amanah baginya.


Paska ditempatkan di Panit Reskrim Polsek Tembalang, dara kelahiran Semarang, 24 Desember 1991 itu kemudian berpidah tugas sebagai di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Semarang. Lagi-lagi Dhayita harus berurusan dengan tindak kekerasan yang melibatkan anak.


"Beberapa kasus sudah saya tangani seperi kekerasan terhadap anak yang masih cukup tinggi. Kita kesulitan saat banyak korban tidak bisa diajak bicara dan memberi keterangan," ujar Dhayita yang mengaku tiga bulan di Unit PPA itu.


Berbagai pengalaman berharga yang ia dapatkan dalam karir polisinya. Kini, warga asli Kota Lumpia itu menjadi Kapolsek termuda di Tanah Jawa. Tepatnya di Polsek Candisari Semarang.


Di wilayah ini, ia memiliki tanggung jawab menjaga keamanan di tujuh Kelurahan. Ia mengaku siap bertugas penuh dan tidak takut menghadapi penjahat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya