Sumber :
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo sudah menetapkan setiap tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri. Ini menjadi utang janji Jokowi saat menjadi calon Presiden pada Pemilu 2014 lalu.
Walau begitu, untuk keputusan resminya masih menunggu keluarnya Keputusan Presiden (Kepres).
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan, walau 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri, namun aktivitas kerja tidak akan berpengaruh. Tidak ada libur nasional pada Hari Santri.
Baca Juga :
Presiden Jokowi Santai UU Amnesty Digugat
"Pada tanggal tersebut bukan hari libur nasional, akan dinyatakan menunggu Keppresnya, tidak libur," ujar Pramono, di Istana Negara Jakarta, Selasa, 13 Oktober 2015.
Baca Juga :
Jokowi: Indonesia Bangga Raih Perak Pertama
Pramono mengatakan, pihaknya masih mengatur untuk acara peringatan Hari Santri tanggal 22 Oktober ini. Mengingat, pada saat yang sama akan ada kunjungan Ratu Denmark ke Istana.
"Pada tanggal 22 kemungkinan ada acara yang cukup besar di Jakarta. Tetapi kebetulan pada tanggal 22 ada acara Presiden untuk terima Ratu Denmark. Sehingga waktunya sedang diatur untuk adanya penyesuaian," tuturnya. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Pada tanggal 22 kemungkinan ada acara yang cukup besar di Jakarta. Tetapi kebetulan pada tanggal 22 ada acara Presiden untuk terima Ratu Denmark. Sehingga waktunya sedang diatur untuk adanya penyesuaian," tuturnya. (ase)
