Pembakaran Gereja di Aceh Singkil, Pemda Dianggap Lengah

Sumber :
  • ANTARA FOTO/HO/Noveradika

VIVA.co.id - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Muslim Ayub, mengaku terus mengawasi perkembangan insiden pembakaran gereja di Desa Sukamakmur, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil. Seorang warga meninggal tertembak dan empat warga lainya terluka.

"Saya dapat informasi dari Wakil ketua DPRD disana yang terus saya konfirmasi," katanya saat dihubungi, Selasa 13 Oktober 2015.

Ayub mengakui daerah tersebut sebagai tempat kelahirannya. Ia menyesal peristiwa itu bisa terjadi."Itu kampung saya. Itu kampung orang tua ibu saya di Singkil," katanya.

Dari informasi yang dikumpulkannya peristiwa itu dipicu kelalaian pemerintah daerah dalam menerbitkan izin pendirian rumah ibadah.

"Jadi kemarin itu ada kesepakatan dengan Muspida di sana agar cepat menyelesaikan permasalahan ini. Tetapi pihak Pemda lengah sampai batas waktu yang ditentukan tanggal 19 besok. Apabila mereka tidak mengurus semua perizinan akan ditindaklanjuti oleh masyarakat," katanya.

Menurutnya, warga bertindak lebih cepat. Warga mendatangi pembangunan gereja baru yang diduga tidak mempunyai izin. Politisi Partai Amanat Nasional ini menjelaskan sebelumnya belium pernah ada peristiwa seperti ini di kota kelahirannya. "Tidak ada persoalan masalah beribadah di Aceh Singkil. Semua saling menjaga," kata dia.

Menurut Ayub kondisi terakhir disana pihak keamanan sudah stand by dan para tokoh agama sudah diimbau agar tidak melakukan pembalasan. Dia meminta polisi tegas dalam mengungkap masalah ini.

Culik Pejabat, Modus Kelompok Bersenjata di Aceh Cari Uang

"Yang jelas yang melakukan penembakan ini harus diusut setuntas-tuntasnya. Harus mempertanggungjawabkan apa yang dia lakukan," kata Ayub. (ren)

Kelompok Penculik Pejabat Aceh Sakit Hati Gagal Dapat Proyek

Dua Anggota Kelompok Bersenjata Masih Berkeliaran di Aceh

Mereka penculik pejabat pemerintah di Aceh yang lolos saat baku tembak

img_title
VIVA.co.id
3 Februari 2016