Atasi Asap Dibantu Asing, Luhut: Bukan Kita Tak Mampu

Jumpa pers di Kemenkopolhukam soal penanganan asap
Sumber :
  • M Nadlir

VIVA.co.id - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia bukan tidak mampu untuk mengatasi masalah kebakaran hutan yang melanda wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Tetapi, menurutnya, percepatan penanganan kebakaran hutan harus segera dilakukan, mengingat dampaknya yang dinilai sudah sangat parah. Sehingga membutuhkan pihak lain untuk membantu.

"Sebenarnya kita bukan tidak mampu, tapi kita ingin mempercepat saja. El nino ini memang sudah sedemikian parah," ujar Luhut di gedung Kemenpolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin, 12 Oktober 2015.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

Luhut mengatakan bahwa pemerintah sudah menjalin koordinasi yang baik dengan berbagai pihak guna menanggulangi masalah tahunan tersebut. Akan tetapi, untuk memadamkan lahan gambut yang terbakar bukan perkara yang mudah.

"Kami sudah koordinasi dengan baik. Kami paham betul apa yang harus dilakukan. Tapi ini pelajaran bahwa masalah lahan gambut itu sulit diatasi," kata Luhut.

Jelang Puncak Kemarau,Titik Api di Sumatera Meningkat

Luhut berharap bahwa dengan jumlah pesawat yang ada, ditambah dengan jumlah pesawat bantuan dari negara asing, bisa mempercepat proses pemadaman hutan atau lahan gambut yang ada.

"Memang kami tidak yakin selesai jika tidak ada hujan. Karena itu kami berharap ada hujan selama 3-4 hari berturut-turut dalam beberapa minggu ke depan," ujar Luhut.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, mengatakan bahwa jika ada negara Asean yang ingin memberikan bantuan, Indonesia secara terbuka menerima uluran tangan negara-negara tetangga tersebut.

"Ada kesepakatan dan solidaritas negara-negara Asean untuk penanganan bencana. Kalau mereka kasih bantuan, ya akan kami terima," kata Nurbaya.

Sejumlah negara sudah dan akan memberikan bantuan pesawat
water bombing
untuk penanganan kebakaran hutan, seperti Malaysia, Australia, Singapura, Rusia. Selain itu Jepang rencananya akan memberikan bantuan bahan kimia untuk pemadaman. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya