Tak Mampu Tangani Asap, Jokowi Akhirnya Terima Bantuan Asing

Presiden Joko Widodo pantau lokasi kebakaran hutan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Setpres/Cahyo

VIVA.co.id - Setelah beberapa kali menolak batuan dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia untuk menanggulangi kebakaran lahan dan hutan, Pemerintah Indonesia akhirnya bersedia menerima batuan dari luar negeri.

Menurut Presiden Joko Widodo, Indonesia saat ini sudah siap menerima bantuan dari luar negeri untuk mengatasi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan. Permohonan bantuan telah disampaikan Pemerintah Indonesia pada Rabu, 7 Oktober 2015, kepada Singapura, Rusia, Malaysia dan Jepang.

Bantuan dari luar negeri ini diharapkan dapat mempercepat pemadaman api dan menaggulangi asap. Sementara itu, bantuan yang diharapkan Pemerintah RI adalah pesawat water bombing yang memiliki kapasitas besar yang mampu mengangkut air lebih dari 10 ton.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

Relawan internasional nantinya akan bergabung dengan personel gabungan dari Indonesia. Baik untuk operasi darat dan udara. Sementara komando tetap ditangan Pemerintah Indonesia. Bantuan internasional akan difokuskan di Sumatera Selatan, khususnya di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin.

Berkaitan dengan hal ini, akan dilakukan rapat koordinasi di Kantor Menko Polhukam untuk membahas secara detil jenis bantuan, mekanisme, dan hal-hal lain yang menyangkut bantuan internasional tersebut.

"Tentu saja bantuan yang diharapkan adalah bantuan yang sifatnya filling the gab dari kebutuhan yang ada," kata Kapusdatin Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Kamis 8 Oktober 2015.
 
Menurut Sutopo, Indonesia telah mengerahkan 25 pesawat dan helikopter untuk water bombing dan hujan buatan. Namun itu belum mampu mengatasi kebakaran dan kabut asap yang telah terjadi selama tiga bulan.

Selain itu, sebanyak 22.146 personel yang ditambah 3.694 personel gabungan TNI dan Polri juga dikerahkan untuk memadamkan api di 6 provinsi.

Khusus di Sumsel telah dikerahkan lima helikopter, dua pesawat air tractor water bombing dan satu pesawat casa untuk hujan buatan.

Ditambahkan Sutopo, bantuan internasional untuk mengatasi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan bukan yang pertama kali. Pada September 1997, Indonesia menerima bantuan internasional berupa 1.300 pasukan Bomba dari Malaysia, tiga Hercules C-130 dari Malaysia.

Kemudian satu Hercules C-130 dari Singapura, dua pesawat air tractor pembom air dari Australia, dua Hercules dari AS, dua helikopter dari Jepang untuk memantau hotspot dan peralatan pemadam kebakaran Jepang dan Prancis.

Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Di sejumlah wilayah Sumatera kini mulai terjadi kebakaran hutan lagi.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016