Penampakan 'Harimau Putih' di Candi Mataram Kuno

Ilustrasi harimau putih
Sumber :
  • hdwallpapers.in

VIVA.co.id - Lokasi ditemukannya situs candi yang diduga sebagai situs Mataram Kuno di sebuah kebun warga Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah memunculkan fakta misteri.

Kisah Pelukis Arwah Si Manis Jembatan Ancol

Salah satunya, keberadaan harimau putih penunggu candi yang telah diketahui warga sekitar.

Pemilik kebun, Sutopo (63), bahkan pernah merasakan langsung ihwal keberadaan harimau putih itu di perkebunan durian dan kopi miliknya. Menurut dia, situs yang telah lama ada di perkarangan miliknya itu memang dikenal angker sejak dahulu kala.

"Tanah itu sudah sedari leluhur saya, karena turun-temurun. Memang banyak yang bilang wingit (angker), tapi saya sendiri tidak takut, " kata Sutopo saat ditemui VIVA co.id di rumahnya RT 01 RW 05 Duduhan, Mijen, Semarang, Kamis, 8 Oktober 2015.

Bapak tiga anak itu tak menampik jika kesan angker di tanahnya karena adanya sebuah gundukan tanah berisi candi Hindu yang diduga situs Mataram Kuno di abad ke-8 Masehi tersebut.

Baca juga:

Cerita Bung Karno Jadi Model Patung Bundaran HI

Pernah suatu ketika, Sutopo mengalami langsung kejadian yang tak terlupakan dalam hidupnya.

Di awal-awal tahun 1980-an, Sutopo sudah kerap diajak menjaga kebun buah di lokasi oleh sang ayah bernama Bani. Di tengah-tengah kebun memang dibangun sebuah gubuk yang fungsinya untuk tempat singgah waktu malam saat menjaga kebun mereka jelang musim panen.

"Bapak kalau malam selalu bikin api di lokasi untuk menghangatkan badan. Saat jaga itulah, bapak selalu didatangi macan (harimau) putih yang duduk membelakangi punggung bapak," Sutopo menceritakan.

Awalnya, Sutopo tidak percaya terhadap pengalaman janggal itu. Menurut penuturan sang ayah, harimau putih itu memiliki bentuk tubuh yang sangat besar dengan bulu lebat tak seperti harimau pada umumnya.

"Saya akhirnya membuktikan sendiri. Suatu malam saya melihat langsung macan itu. Dia berada 4 meter dari hadapan saya dan menghadap ke lokasi candi," tutur pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan itu.

Baca juga:

Pria Ini Sampaikan Kemerdekaan Indonesia ke Dunia

Melihat penampakan itu, Sutopo pun takut alang bukan kepalang. Dia lantas memukul pagar gubuk miliknya untuk mengusir sosok hewan misterius itu dari lokasi. Sejurus kemudian macan raksasa itu pun pergi dan hilang dari pandangan matanya.

"Itu harimau jadi-jadian saya juga enggak tahu. Tapi, pagi-pagi saya cari jejaknya sudah enggak ada," dia menambahkan.

Ihwal penampakan macan putih di lokasi candi tak hanya dialami langsung oleh Sutopo dan ayahnya. Beberapa warga sekitar bahkan kerap mendapati keberadaan sosok macan itu di lokasi, bahkan hal itu sudah tersebar dari mulut ke mulut.

"Pernah saya bikin gubuk di atas gundukan tanah (candi). Tapi istri saya selalu takut jika masuk ke dalamnya. Katanya auranya beda," katanya.

Lelaki misterius

Tak hanya sosok penampakan macan putih, Sutopo juga pernah sesekali mendapati penampakan sosok misterius lain di sebuah gundukan tanah yang tertanam candi itu.

Sosok itu tak lain adalah keberadaan lelaki tua dengan memakai atribut aneh, seperti ikat kepala, baju, dan celana pendek serba hitam.

Baca juga:

"Warga menyebut sosok ini dengan nama Ki Dupoyono. Katanya penunggu wilayah sini. Almarhum bapak saya dulu selalu dibangunin sama kakek itu waktu jaga kebun, " kata dia.

Meski pernah beberapa kali merasakan langsung bertemu sejumlah sosok misterius itu, Sutopo mengaku tidak terganggu aktivitas perkebunannya. Dia bersama Senah (59) istrinya selalu melakukan aktivitas jaga waktu musim panen buah segera tiba.

Diketahui, candi Hindu yang bergaya arsitektur Jawa Tengah berhasil dieskavasi oleh Tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (PPAN) di kebun Sutopo beberapa waktu lalu.

Ada dugaan, berdirinya candi ini sejalan dengan masuknya Hindu ke wilayah Jawa Tengah melalui Pantai Utara Jawa yaitu dari Semarang-Kendal. Candi yang tertutup gundukan tanah itu bahkan telah diketahui sejak 1976. Namun, Badan Arkeologi baru bisa melakukan eskavasi dan penelitian pada saat ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya