Menkes Tolak Bagikan Masker N95, Ini Alasannya

Korban bencana kabut asap di Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rony Muharrman
VIVA.co.id
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
- Selain memprotes tidak adanya perhatian pemerintah terkait masalah asap, sebagian masyarakat di Riau juga mempersoalkan masker yang dibagikan oleh pemerintah yang dinilai tidak layak.

Indonesia Kekurangan Dokter Anestesi

Dalam sejumlah surat terbuka mereka, masker yang dibagikan pemerintah dianggap tidak bisa menahan asap terhirup. Mereka menuntut, setidaknya pemerintah membagikan masker jenis N95.
DPR Pertanyakan SP3 atas Perusahaan Tersangka Pembakar Hutan


Menyikapi tuntutan itu, Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek mengaku tidak akan memberikan masker N95 itu.


"Jadi gini yah, saya komen yah jadi dari perhimpunan dokter ahli paru mengatakan itu (masker yang sudah dibagikan) sudah terbaik. Kalau masker N95 itu susah untuk bernafasnya," kata dia.


Sebelumnya, sejumlah surat terbuka disampaikan rakyat Riau. Seperti yang ditulis oleh Afni Zulkifli:


"No electrik, No school, No flight, No oxygen. Demi Allah, ini terasa seperti Genosida! Negara sedang membunuh 6,3 juta rakyat Riau pelan-pelan. Kami cuma diberi masker kue, bukan masker standart sesuai status tanggap darurat bencana (N95)".


"Kualitas udara bukan lagi berbahaya, tapi sudah merusak bahkan membunuh. Partikel berbahaya ini sudah dua bulan kami hirup tanpa henti. 24 jam setiap hari. Sudah 55 ribu warga, mayoritas balita dan orang tua, bertumbangan karena asap"


"Ini bukan lagi bencana biasa. Tolong bantu broadcast. Jika tak bisa sama-sama mendesak pemerintah turun tangan, tolong doakan kami masih tetap bernafas esok hari. (Afni Zulkifli-atas nama rakyat Riau)." (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya