Sumber :
- Harry Siswoyo
VIVA.co.id
- yang digelar oleh Pemerintah Kota Bengkulu berakhir. Kegiatan yang sempat menuai kontroversi ini ditutup dengan pembagian satu unit mobil Avanza kepada seorang jemaah.
Awalnya mobil serupa hendak dibagi tiga unit. Namun karena dikategorikan dalam bentuk gratifikasi, maka hadiah salat menjadi satu unit milik pribadi Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Ikan Unik di Minahasa Diincar Orang Asing
Awalnya mobil serupa hendak dibagi tiga unit. Namun karena dikategorikan dalam bentuk gratifikasi, maka hadiah salat menjadi satu unit milik pribadi Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan.
Baca Juga :
Keluarga Waluyo Sempat Terima Santunan Rp35 Juta
"Hadiah diberikan kepada seorang jemaah bernama Marwan, seorang penjaga rumah potong hewan. Ia tuntas menunaikan 52 kali Salat Zuhur tanpa terputus," ujar Kepala Bagian Humas Pemkot Bengkulu Salahuddin Yahya, Rabu 7 Oktober 2015.
di Kota Bengkulu dimulai pada Februari 2013 dan berakhir pada Rabu 7 Oktober 2015. Awal kegiatan, program ini disertai dengan sejumlah hadiah seperti mobil, umrah, motor, dan lainnya.
Namun karena terindikasi gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, maka sejumlah hadiah akhirnya dibatalkan. "Hadiah umrah terkendala aturan dari Kemendagri. Tapi kalau nanti administrasinya rampung akan dibagikan. Soalnya anggarannya sudah disiapkan sebesar Rp2,3 miliar. Jadi mohon bersabar," kata Salahuddin.
Marwan, jemaah yang menerima hadiah salat mengaku bersyukur atas pemberian itu. Ia membantah mengikuti program ini karena diimingi hadiah.
"Saya ikut salat ini bukan karena hadiah, tapi iklas karena Allah," katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Hadiah diberikan kepada seorang jemaah bernama Marwan, seorang penjaga rumah potong hewan. Ia tuntas menunaikan 52 kali Salat Zuhur tanpa terputus," ujar Kepala Bagian Humas Pemkot Bengkulu Salahuddin Yahya, Rabu 7 Oktober 2015.
