Misteri Arca Gayatri, Bisa Mengangguk dan Berkedip

Candi Gayatri
Sumber :

VIVA.co.id - Candi Gayatri terletak di Dukuh Dadapan, Desa Boyolangu Tulungagung Jawa Timur. Candi yang biasa disebut dengan Candi Boyolangu ini ditemukan pada tahun 1914 oleh masyarakat desa setempat.
 
Candi Gayatri merupakan candi peninggalan jaman Kerajaan Majapahit. Dibangun era Raja Hayam Wuruk sebagai bentuk penghormatan dan makam Putri Gayatri yang bergelar Rajapatni istri keempat Raja Kertarajasa Jaya Wardhana (Raden Wijaya).
 
Putri Gayatri wafat pada tahun 1350. Candi tersebut merupakan area pemakaman Putri Gayatri.  Pada tahun 1350-1389 Hayam Wuruk selalu memperhatikan pemeliharaan terhadap makam-makam pada raja dan pahlawan Majapahit. Beliau memerintahkan untuk membuat Candi Patung Gayatri di tempat makamnya.
 
Putri Gayatri bernama Dyah Prajnaparamita atau Gayatri Sri Rajapatni adalah istri keempat Raden Wijaya (Kertarajasa Jayawardhana), yang merupakan raja pertama Majapahit.
 
Gayatri juga merupakan ibu dari ratu ketiga Majapahit, Sri Gitarja (Tribhuwanatunggadewi), sekaligus nenek dari Hayam Wuruk (Rajasanegara), raja yang membawa Kerajaan Majapahit meraih masa gemilangnya. Gayatri melahirkan generasi raja-raja dan ratu ternama di Tanah Jawa.
 
"Perempuan jelita inilah tokoh sentral di balik Kerajaan Majapahit. Peranan Gayatri dalam kerajaan Majapahit sangat besar. Dia berada di balik kesusksesan Majapahit baik di Nusantara maupun dalam menghadapi ancaman luar negeri,"ujar Dimas Cokro Pamungkas, budayawan Majapahit.

Selanjutnya... Mempersatu kerajaan kecil...




Mempersatu kerajaan kecil

Sejak ayah dan ibunya yang berasal dari Kerajaan Singasari meninggal, Gayatri meneruskan cita-cita sang ayah untuk mempersatukan Nusantara. Gayatri berperan penting tapi tidak terlalu mencolok dalam menyatukan berbagai macam kerajaan kecil menjadi sebuah kerajaan besar.

Candi Gayatri merupakan kompleks percandian yang terdiri dari tiga bangunan perwara. Masing-masing bangunan menghadap ke barat. Bangunan pertama disebut sebagai bangunan induk perwara, karena berukuran lebih besar dibandingkan dua bangunan yang lain. Bangunan ini terletak di tengah-tengah bangunan lainnya.
 
Bangunan induk terdiri dari dua teras berundak yang hanya tinggal kaki bangunannya. Bangunan berbentuk bujur sangkar dengan panjang dan lebar 11, 40 Meter. Sisa ketinggian candi kurang lebih 2,30 Meter
 
Di sini terdapat sebuah sempalan arca wanita Budha dan beberapa umpak berukuran besar. Kondisi arca sudah rusak, namun masih terlihat baik. Bagian kepala dan anggota tangan arca hilang karena pengrusakan. Oleh para ahli arca ini dikenal dengan nama Gayatri.

Selanjutnya... Patung mengangguk, menangis dan kedipkan mata...

Viral di Media Sosial Tawuran Brutal Antar Pelajar, 3 Pelaku Terancam Hukuman Penjara 10 Tahun



Patung mengangguk, menangis dan kedipkan mata

Bentuk area menggambarkan perwujudan Dhyani Budha Wairocana,dengan duduk diatas singgasana berhias daun teratai. Sikap tangan arca Dharmacakramuda dan bertatah halus dengan gaya Majapahit.

Arca Gayatri itu dulunya dipercaya memiliki sebuah keanehan. Karena, setiap malam, kepala arca itu kadang mengangguk sendiri, menangis dan mengedipkan matanya.  

"Diyakini warga sekitar Desa Boyolangu, patung Gayatri itu memiliki kekuatan layaknya Patih Gajah Mada. Kekuatannya terpusat pada kepalanya,"ujar Dimas.
 
Patung yang menjadi peninggalan kerajaan Majapahit itu akhirnya dipenggal oleh Belanda. Belanda beranggapan bahwa patung itu bisa membawa sial bagi pemerintahannya. Tidak ada yang mengetahui  penggalan patung kepala Gayatri itu .
 
Awalnya bangunan Candi Gayatri terkubur di dalam tanah, lalu digali oleh penduduk setempat karena rupanya didalam terdapat bangunan candi beserta patung-patung kuno yang masih terkubur.

Ilustrasi pengendara sepeda motor

Akibat Rem Mendadak, Pengendara Motor Tabrak Pikap hingga Terjungkal

Baru-baru ini terjadi di media sosial, sebuah video di media sosial memperlihatkan pengendara motor menabrak sebuah mobil pikap hingga terjungkal.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024