Sumber :
- ANTARA FOTO
VIVA.co.id
- Kebakaran yang melanda puluhan hektar areal Gunung Parang di kecamatan Tegal Waru, Purwakarta, Jawa Barat, hingga Sabtu sore kemarin belum bisa dipadamkan. Kobaran api masih terlihat di sejumlah titik, di sekitar gunung yang biasa dijadikan lokasi panjat tebing dan para pecinta alam tersebut.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
Menurut keterangan petugas pemadam kebakaran Purwakarta, Yuddy Herdiana, yang ditemui pada Minggu, 4 Oktober 2015, menyebut kondisi itu diperparah dengan situasi angin yang bertiup kencang. Selain itu, lahan gambut dan pepohonan mengering, kian menghalangi upaya petugas pemadam kebakaran dari dinas pemadam kebakaran Kabupaten Purwakarta untuk memadamkan api.
Petugas damkar turut menyebut kebakaran sulit dipadamkan, karena medan yang terjal dan tak mudah untuk dijangkau. Rencananya proses pemadaman, akan dilakukan secara manual oleh petugas dari damkar yang dibantu polisi dan warga.
"Kami masih berusaha memadamkan api, tetapi kami juga mengalami kesulitan untuk sampai ke lokasi, sebab medan yang terjal," kata Yuddy.
Menurut keterangan warga di sekitar Gunung Parang, kebakaran semula terjadi di sekitar jalur pendakian dan diduga dipicu berasal dari puntung rokok yang dibuang para pendaki. Api kemudian membesar dan dengan cepat merambat ke puncak gunung tersebut.
"Api cepat merambat dan katanya berasal dari puntung rokok pendaki," kata Dede, salah seorang warga di sekitar lokasi kejadian.
Warga khawatir jika kebakaran tak juga padam, maka si jago merah akan menjalar ke area pemukiman. Untuk itu warga meminta petugas agar segera memadamkan api.
Dampak lain dari kebakaran di Gunung Parang bisa menyebabkan jalur pendakian ke puncah gunung dan panjat tebing ditutup. (ren)
Laporan: Jay Ajang Bramen (Purwakarta)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kami masih berusaha memadamkan api, tetapi kami juga mengalami kesulitan untuk sampai ke lokasi, sebab medan yang terjal," kata Yuddy.
