Sumber :
- VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
- Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem, Surya Paloh, mengaku siap jika dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pemeriksaan kepada Surya Paloh itu terkait kasus suap yang dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho, kepada Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Sumatera Utara.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Pemeriksaan kepada Surya Paloh itu terkait kasus suap yang dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho, kepada Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Sumatera Utara.
"Kalau saya diperlukan KPK, saya datang, tapi kalau enggak (diperlukan) ngapain, tolong panggil saya," ujar Surya Paloh di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis malam, 1 Oktober 2015.
Ia menjelaskan kesiapan dirinya dalam memenuhi lembaga antirasuah itu, agar persoalan kasus yang menjerat Gubernur Sumut, Gatot, dan pengacara senior OC Kaligis lebih jelas.
"Ini supaya transparan," ujar dia.
Nama Surya Paloh disebut dalam persidangan terdakwa OC Kaligis di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Istri Gatot, Evy Susanti mengungkap peran Surya Paloh dalam kasus suap ini.
Awalnya, kata Evy, ada surat panggilan dari Kejaksaan Agung terhadap Kepala Biro Keuangan Pemprov Sumut, Ahmad Fuad Lubis, dan Plt Sekretaris Daerah, Sabrina. Dia menyebut pada surat panggilan itu, tercantum nama Gatot sebagai tersangka.
Sempat beredar isu bahwa laporan di Kejagung karena adanya ketidakharmonisan Gatot dengan Wakil Gubernur, Tengku Erry Nuradi. Evy kemudian bersama Gatot meminta OC Kaligis untuk mengislahkan dengan Erry.
Akhirnya, islah dilakukan di Kantor DPP Nasdem pada bulan Mei 2015 atas inisiatif OC Kaligis selaku Ketua Mahkamah Partai. Evy menyebut ketika itu hadir beberapa pihak, termasuk Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh.
"Berempat saja, Pak Gatot, Pak Wagub (Erry), Pak Surya Paloh," ujar Evy.
Dia menyebut pertemuan itu tidak membahas perkara suap hakim PTUN, namun hanya mempertemukan Gatot dan Erry dengan OC Kaligis dan Surya Paloh.
"Enggak ada sama sekali (bahas perkara). Cuma islah saja," kata Evy.
Namun, dia mengakui bahwa setelah islah, tidak ada panggilan untuk Gatot sebagai tersangka dari Kejagung.
"Enggak, enggak ada sama sekali," ujar Evy. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kalau saya diperlukan KPK, saya datang, tapi kalau enggak (diperlukan) ngapain, tolong panggil saya," ujar Surya Paloh di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis malam, 1 Oktober 2015.
