Siapa Tim 12, Pembunuh Salim Kancil

Ilustrasi aksi demonstrasi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

VIVA.co.id -  Tepat dua hari menjelang peringatan Hari Tani Nasional, tragedi berdarah terjadi di Lumajang Jawa timur. Dua petani di Desa Selok Awar-Awar, Samsul alias Salim Kancil (52) dan Tosan (51), dianiaya secara brutal oleh sekelompok orang.

Gara-gara Uang Rp30 Ribu, Tukang Ojek Ini Cekik Istrinya

Salim Kancil (52) pun tewas di lokasi kejadian. Tubuhnya bersimbah darah karena digergaji, dipukul cangkul hingga disetrum oleh warga desa yang lain. Sementara Tosan, nyaris meregang nyawa dan kini masih berjuang di rumah sakit.

Baca juga:

Pengungkapan Kasus Mutilasi Anggota DPRD Diakui Sulit



Kronologi pembunuhan Salim Kancil, memang biadab. Pengakuan sejumlah saksi mata, para pembunuh yang diketahui merupakan tim 12, melakukan aksi mereka di depan umum tepatnya di Balai Desa.

Intimidasi terbuka dan dugaan kesengajaan tim 12 untuk menampilkan kebrutalan di hadapan warga, membuat setiap warga meringkuk ketakutan dan tidak ada yang berani berbuat. "Warga tidak ada yang berani. Guru dan anak-anak PAUD di balai desa diusir. Seolah mereka ingin mempertontonkan aksi mereka," ujar salah seorang warga.

Tanpa bisa berbuat apa-apa, Salim Kancil pun tewas mengenaskan. Namun penyiksaan belum berakhir, dengan kejinya, Tim 12 pun menaruh jasad Salim Kancil di pinggir jalan. "Ini kejahatan kemanusiaan luar biasa. Ini adalah kado terburuk bagi para petani," kata Ken Yusriansyah, Kepala Departemen Penguatan Organisasi Rakyat Konsorsium Pembaharuan Agraria.

Kelompok Terorganisir

Tegur Pemuda Mabuk, Kakek Renta Dibacok Hingga Tewas

Warga Desa Selok Awar-Awar sesungguhnya sudah mengenal tim 12 yang kini diduga menjadi pelaku utama pembunuhan Salim Kancil dan penganiayaan terhadap Tosan. Dari pengakuan warga, tim 12 sejak lama memang sudah menjadi 'penguasa kecil' di desa mereka. Tim ini juga yang sejak beberapa waktu ini kerap melakukan intimidasi warga sejak ribut tentang penambangan pasir.

Baca Juga:



Dua pekan sebelum pembunuhan Salim Kancil, warga setempat telah membuat surat aduan perihal ancaman pembunuhan terhadap warga Selok Awar-Awar ke Kepolisian Sektor Pasirian Lumajang.

Dalam suratnya, warga menuliskan tentang kehadiran orang-orang bercelurit dan membawa bom jenis Bondet di kediaman Tosan. Warga juga merinci sejumlah nama yang disebut menjadi pelaku pengancaman. Setidaknya ada delapan nama yang ditulis warga.

Ati Hariati, istri dari Tosan, mengaku mengingat jelas bagaimana suaminya disiksa secara sadis oleh kelompok yang sudah dikenalnya sebagai Tim 12. Tanpa ampun, tim 12 yang selama ini menjadi tim sukses kepala desa Selok Awar-Awar, menikam Tosan dengan cangkul dan benda tajam lainnya.

"Mereka (pelaku penganiayaan) itu tim 12. Saya kenal mereka, warga desa juga," kata Ati.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya