Dari 218 Kasus Kebakaran Hutan, Hanya 9 Tersangka Korporasi

Petugas menunjukkan sebaran titik api yang muncul di sejumlah kawasan hutan dan lahan di Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA.co.id - Kepolisian Negara Republik Indonesia terus menggeber penyelesaian perkara kasus kebakaran hutan dan lahan yang kini telah berdampak luar biasa di Sumatera dan Kalimantan.

Hingga Senin 28 September 2015, sebanyak 218 perkara sudah ditangani oleh Polri. Dari jumlah itu telah ditetapkan 204 tersangka. "Sebanyak 195 tersangka dari perorangan dan sembilan korporasi," kata Kabagpenum Polri Kombes Pol Suharsono dalam konferensi pers di Gedung Divhumas Polri, Jakarta.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

Baca Juga:



Suharsono mengatakan, dari jumlah perkara tersebut, sebanyak 21 berkas sudah masuk dalam tahapan penyerahan pertama, 24 kasus sudah dinyatakan lengkap oleh jaksa penuntut umum, dan 18 perkara sudah dilimpahkan tahap dua.

“Untuk proses penyelidikan sudah ada 19 kasus, penyidikan 136 kasus yang terdiri atas 94 kasus yang melibatkan perseorangan, dan 42 yang melibatkan korporasi,” ujarnya.

Suharsono juga merincikan bahwa dari 218 perkara tersebut yang tengah ditangani Bareskrim sebanyak empat perkara, Polda Sumatera Selatan 34 perkara, Polda Riau 68 perkara, Jambi 18 perkara, Kalimantan Tengah 57 perkara, Kalimantan Barat 25 perkara, Kalimantan Selatan delapan perkara, dan Kalimantan Timur empat perkara.

Baca Juga:


Suharsono juga menyebut bahwa sanksi pidana atas perbuatan membakar hutan ini adalah pidana kurungan dari paling rendah tiga tahun kurungan hingga 10 tahun.

“Dendanya Rp3 miliar paling tinggi, itu untuk sanksi pidana. Sedangkan sanksi administrasi adalah pencabutan izin usaha dan pergantian kerugian seperti semula,” katanya.

Jelang Puncak Kemarau,Titik Api di Sumatera Meningkat
Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Di sejumlah wilayah Sumatera kini mulai terjadi kebakaran hutan lagi.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016