Proyek Tambang, Petani Lumajang Itu Dieksekusi di Balai Desa

Tim Labfor Gelar Olah TKP Pembunuhan dan Perampokan di Pasar Minggu
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - Aksi pembunuhan terhadap petani yang menolak proyek tambang pasir di Desa Selok Awar-Awar, Lumajang, Jawa Timur, diduga dilakukan sejumlah preman bayaran pada Sabtu, 26 September 2015.

Samsul alis Salim Kancil tewas setelah dieksekusi di Kantor Desa Selok Awar-Awar. Dia dianiaya secara beramai-ramai dengan kedua tangan terikat. Aksi sadis ini membuat korban tewas seketika di lokasi kejadian. Dalam keadaan meninggal, mayat Salim Kancil kemudian dibuang di tepi jalan dekat areal perkebunan warga.

Tak hanya Salim Kancil, orang-orang bayaran ini juga melakukan penganiayaan terhadap Tosan. Korban hingga saat ini masih dalam kondisi kritis di rumah sakit di Malang.

Dari informasi masyarakat, Tosan juga dijemput secara paksa dari rumahnya. Karena melakukan perlawanan, Tosan dianiaya di dekat rumahnya. Tosan diselamatkan warga lain dan segera dibawa ke rumah sakit.

Sejumlah warga mengakui, sudah sejak lama mereka yang mayoritas petani diintimidasi kepala desa dan kroninya karena melawan aktivitas pertambangan pasir yang diduga dijalankan kepala desa.

Kedua korban termasuk petani dari sekian banyak petani lainnya yang kukuh bertahan melakukan penolakan secara terbuka. Fakta ini menunjukkan betapa petani telah dirampas ruang produksinya sekaligus dicabut nyawanya secara paksa.

Melalui keterangan persnya, Senin 28 September 2015, Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) menyampaikan duka yang mendalam sekaligus rasa keperihatinan atas terjadinya peristiwa ini. Menurut jaringan organisasi non-pemerintah dan organisasi komunitas yang memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah HAM ini, peristiwa yang dialami dua petani di Lumajang ini telah menambah deret panjang kejatahan tambang di Indonesia.

Pria Ciputat Ditemukan Tewas dengan Tangan, Kaki Terikat

Petani menjadi salah satu aktor yang kerap menjadi korban. Karena itu, JATAM mengutuk keras peristiwa ini. Mereka meminta kepolisian dan pihak terkait lainnya segera mengusut secara tuntas pelaku pembunuhan dan penganiayaan. Juga aktor intelektual dari aksi keji ini.

Mereka juga meminta segera dihentikan pertambangan pasir di Lumajang dan menghentikan perampasan lahan pertanian menjadi lahan pertambangan. Selain itu, pemerintah juga diminta untuk melindungi hak bersuara dan hak produksi petani di kampung-kampung dari intimidasi, penganiayaan, pembunuhan hingga perampasan lahan.

JATAM juga mengharapkan agar publik luas turut mengawal kasus ini agar tidak menjadi preseden yang menjalar ke tempat-tempat lain karena petani melakukan penolakan tambang.

Ilustrasi/Permainan Pokemon

Demi Pokemon, Pelajar SMA Bunuh Siswa SD

Pelaku mencampur racun serangga ke minuman korban

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016