Sambangi Suriname, Gubernur Ganjar Promosi Jawa Tengah

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Pradita Utama

VIVA.co.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, selama 13 hari melakukan rangkaian kunjungan kerja ke tiga negara, yakni Suriname, Belanda, dan Jerman. Dalam lawatan akbar itu, Pemprov Jawa Tengah membawa misi khusus untuk menggaet investasi di berbagai bidang.

Rombongan yang masuk dalam delegasi Jateng berjumlah 21 orang. Terdiri atas  gubernur, Ketua DPRD Rukma Setyabudi dan sejumlah pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

Salah satu yang menarik adalah gubernur akan melakukan peringatan 125 tahun kedatangan orang Jawa ke Suriname di Paramaribo.

Kembangkan BUMDes, Menteri Eko Minta Saran Gubernur Ini

[Baca juga: ]

Dalam acara bertajuk Indofair Suriname 2015 tersebut akan ditampilkan pula pentas seni budaya Jateng. Antara lain Tari Denok Deblong, Gatotkaca, Batik, Ramayana, dan Pesisiran.

“Kami juga akan melakukan pertemuan dengan presiden, menteri kabinet, parlemen, pengusaha, serta investor Suriname untuk memperkenalkan potensi unggulan Jawa Tengah," kata Ganjar jelang keberangkatannya di Bandara Ahmad Yani Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu malam, 27 September 2015.

Sejumlah cinderamata khas Jawa Tengah, kata Ganjar, akan diberikan kepada sejumlah warga Jateng yang ada di Suriname. Seperti batik, wayang, dan miniatur Candi Borobudur. Gubernur beserta rombongan juga akan bertemu dan beramah tamah dengan tokoh Jawa di Suriname, yaitu, Paul Salam Sumohardjo, Raymond Sapoen, dan tokoh lain.

[Baca juga: ]

Menurut Ganjar, kunjungan ke Suriname merupakan kunjungan balasan setelah mereka pernah berkunjung ke Jateng. Terlebih, masyarakat Jawa Suriname memiliki sejarah kental yang sangat erat hubungannya dengan sejarah.

Ganjar Curigai Aksi 9 Perempuan Rembang Cor Kaki di Istana

Sekitar tahun 1890, banyak warga Jawa dikirim ke Suriname. Tak ayal, saat ini 15 persen warganya keturunan Jawa, bahkan menduduki jabatan kabinet.

"Saya merasa ada hubungan budaya yang kuat dan harus dipelihara dengan silaturahmi yang kuat," kata Ganjar.
 
Kepada warga Suriname, gubernur akan menawarkan beasiswa kursus singkat pengembangan bahasa Jawa di Jawa Tengah. Apalagi, selama ini penduduk Suriname menggunakan bahasa Jawa sebagai alat komunikasi keseharian.

Di negara tersebut, Ganjar bersama ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah mendapat kesempatan wawancara dengan pihak TV Suriname. Dilanjutkan dengan mengunjungi permukiman masyarakat Jawa di Taman Sari atau Taman Rejo.

Pembahasan mengenai peluang kerja sama bisnis dengan Jawa Tengah dilakukan antara gubernur bersama Forum Bisnis Jawa Tengah dengan Kadin Suriname dan pengusaha keturunan Jawa.

Melalui pertemuan itu, pihaknya berharap ada kerja sama menguntungkan yang dijalin oleh kedua pihak. Kunjungan ke Suriname diakhiri dengan meninjau Java Village dan Museum Nleu Amsterdam Paramaribo. Kunjungan di Suriname berakhir pada 2 Oktober 2015.

"Jadi, selain promosi potensi unggulan Jawa Tengah, kunjungan ini untuk mengembangkan dan memperluas kerja sama di sektor investasi, perdagangan, industri, pariwisata, budaya, pendidikan, sumber daya alam, dan infrastruktur, " katanya.

Setelah mengunjungi Suriname, Ganjar bersama rombongan akan melakukan kunjungan ke Belanda dan Jerman. Di dua negara itu, Ganjar akan lebih menekankan kerja sama di berbagai bidang dan menggaet investor ke Jawa Tengah.

Gereja Katolik Santo Yusuf Pekerja di Minggiran, Plawikan, Jogonalan, Klaten, Jawa Tengah.

Patung Yesus dan Bunda Maria di Gereja Klaten Dirusak

Polisi memperkirakan pelaku perusakan sebanyak dua orang.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016