Tragedi Mina

Investigasi Tragedi Mina, Saudi Diminta Libatkan Negara Lain

Jamaah haji dapat perawatan saat tragedi di Mina
Sumber :
  • REUTERS/Directorate of the Saudi Civil Defense/Handout via Reuters

VIVA.co.id - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nurwahid meminta pemerintah Arab Saudi untuk melibatkan negara lain dalam proses investigasi tragedi Mina.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini ingin agar tim investigasi yang dibentuk Saudi melibatkan negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI). Dengan melibatkan negara-negara muslim lain dalam tim, investigasi diharapkan bisa lebih independen.

"Syukur-syukur tim melibatkan negara-negara OKI, atau pihak-pihak independen yang lain. Saya harap Indonesia juga ambil peran lebih kuat lagi," ujar Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Jumat 25 September 2015.

Menurut Hidayat, investigasi ini perlu dilakukan karena penyebab tragedi Mina ini masih simpang-siur.

"Konon ada yang berdesak-desakan, ada yang balik arah, ada yang jalannya tertutup. Biar bisa dipastikan masalahnya di mana," kata Hidayat.

Indonesia sendiri sudah menetapkan jadwal lempar jumrah agar tidak berbenturan dengan jemaah dari negara lain. Namun Hidayat juga mengimbau agar negara-negara OKI juga membuat kesepakatan mengenai waktu tersebut.

"Di OKI harus ada kesepakatan waktu lempar jumrah. Untuk jam 13.00 ke bawah untuk semua dari Timur Tengah. Jam 13.00 ke atas mungkin bisa untuk Asia Tenggara. Kondisinya harus dilatih di setiap negara," kata Hidayat.

Arab Saudi: Investigasi Tragedi Mina Masih Butuh Waktu

Berdasarkan data yang dihimpun, korban meninggal dunia tercatat 717 orang, dan 863 orang terluka.

Korban tewas kebanyakan jemaah perempuan dan orang tua. Tiga di antaranya Warga Negara Indonesia. Mereka adalah Hamid Atuwi (laki laki) asal Surabaya, Saiyah (perempuan) asal Batam, dan jemaah laki laki yang belum diketahui namanya. (ase)

Jamaah haji dapat perawatan saat tragedi di Mina

Jumlah Korban Tragedi Mina 2.070 Jiwa

Hitungan Reuters tiga kali lebih banyak dari hitungan pemerintah Saudi

img_title
VIVA.co.id
30 Oktober 2015