- VIVA.co.id/Facebokk
VIVA.co.id - Dua orang petugas yang mengawal napi kasus korupsi pajak, Gayus Tambunan, saat keluar dari Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin terancam akan mendapat sanksi berat dari Kementerian Hukum dan HAM.
Keduanya direkomendasikan mendapat hukuman berat lantaran dinilai lalai dalam mengawal Gayus.
"Dirjenpas hanya menyampaikan hasil pemeriksaan, tapi kami tetap juga merekomendasikan untuk dijatuhi hukuman terberat dari yang teringan karena tidak melaksanakan tugas dengan baik," kata Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, I Wayan Kusmiantha Dusak, saat dikonfirmasi, Jumat 25 September 2015.
Kendati demikian, Wayan menyebut pemberian sanksi merupakan kewenangan dari lnspektur Jenderal Kemenkumham.
Dia juga mengingatkan kepada jajarannya, termasuk para Kepala Divisi Pemasyarakatan di daerah untuk meningkatkan pengawasannya. Ini agar kasus keluarnya tahanan tanpa izin seperti Gayus tidak terulang lagi.
"Kita ingatkan para kepala divisi agar terus meningkatkan pengawasan, karena sejatinya mereka yang bertanggung jawab untuk hal seperti ini," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, Gayus Tambunan akhirnya dipindahkan dari Lapas Sukamiskin Kota Bandung, ke Lapas Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, dengan pengawalan ketat aparat Kepolisian bersenjata lengkap. Gayus akan menghuni penjara dengan pengamanan ekstra ketat, yang dilengkapi CCTV.
Gayus dipindah lantaran fotonya mencuat sedang makan di sebuah restoran yang diduga di Jakarta. Foto tersebut diunggah Baskoro Endrawan melalui akun Facebook-nya.
Kemenkumham kemudian membenarkan bahwa Gayus sempat minta izin karena harus menghadiri sidang gugatan cerai dari istrinya pada 9 September 2015 di Pengadilan Agama Jakarta Utara. Namun, di sela-sela persidangan, Gayus sempat mampir ke sebuah restoran untuk makan siang. (ren)
Rutan Gunung Sindur Jadi Lapas Narkoba
Pernah jadi rumah bagi napi korupsi pajak Gayus Tambunan.
