Kabut Asap Menipis di Riau Tapi Kebakaran Hutan Belum Padam

Jarak Pandang Cuma 200 Meter di Pekanbaru akibat Kabut Asap
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ali Azumar
VIVA.co.id - Kabut asap mulai menipis di Pekanbaru, Riau, pada Rabu pagi, 23 September 2015. Kualitas udara Kota Pekanbaru pun membaik, yakni pada kategori sedang menurut Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU).
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Sugarin, menjelaskan bahwa banyak faktor yang membuat kabut asap tak lagi pekat di Pekanbaru. Salah satunya adalah hujan lebat yang mengguyur Kota Pekanbaru dan daerah sekitar selama dua hari terakhir.
Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

Secara umum, cuaca di Provinsi Riau cerah berawan disertai kabut asap. Hujan berpeluang terjadi namun dengan intensitas ringan hingga sedang tidak merata disertai petir pada siang atau sore dan malam. Peluang itu terjadi di hampir sebagian besar wilayah Riau.
Jelang Puncak Kemarau,Titik Api di Sumatera Meningkat

Faktor lain adalah titik panas (hotspot) yang beberapa hari sebelumnya sempat berkurang di Riau maupun Jambi dan Sumatera Selatan. Jarak pandang di Pekanbaru pun lebih jauh dari hari-hari sebelumnya, yakni mencapai dua kilometer.

"Arah angin juga berpengaruh. Angin membawa asap ke wilayah lain bila asapnya ada," kata Sugarin di Pekanbaru pada Rabu pagi, 23 September 2015.

Mengancam lagi

Meski hujan lebat mengguyur Riau, bukan berarti Riau sudah bebas dari kabut asap. Sebab kini satelit mendeteksi pulau Sumatera kembali dikepung 1.025 titik api.

Sumatera Selatan masih menjadi daerah terbanyak titik api, yakni 791 titik. Disusul Bangka Belitung 123 titik, Jambi 60 titik, Lampung 36 titik, Riau 9 titik, Bengkulu lima titik, dan Kepulauan Riau satu titik.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya